Corona Tak Pengaruhi Ekspor Kaltim ke Tiongkok

Corona Tak Pengaruhi Ekspor Kaltim ke Tiongkok

IBUKOTAKITA.COM–Meski saat ini penerbangan ke sejumlah kota di Tiongkok telah dibatasi Pemerintah Indonesia, namun hal itu diyakini tidak akan berpengaruh banyak terhadap kegiatan ekspor yang dilakukan dari Kalimantan Timur (Kaltim). Baik itu berupa produk makanan, batu bara, maupun crude palm oil (CPO).

Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, Tutuk S.H. Cahyono, saat berjumpa awak media, Jumat (7/2/2020). Menurut dia, seperti halnya makanan, batu bara, dan CPO, merupakan bagian dari kebutuhan negara Tiongkok.

Khusus untuk produk makanan misalnya, dengan merebaknya virus corona yang melumpuhkan Kota Wuhan, otomatis Pemerintah Tiongkok membutuhkan suplai makanan dan produk lainnya untuk membantu rakyatnya. Sehingga kegiatan ekspor dari Kaltim ke Tiongkok tidak akan terganggu.

“Seperti makanan itu kan sifatnya dibutuhkan. Produk itu juga tidak berkaitan dengan virus corona. Sama juga dengan CPO. Makanya, kegiatan ekspor tidak akan begitu berdampak,” katanya.

Untuk ekspor batu bara sendiri, lanjutnya, saat ini memang sedang dibutuhkan Pemerintah Tiongkok. Karena dalam beberapa tahun ini, Pemerintah Tiongkok sedang membangun koneksitas listrik hingga ke daerah-daerah pelosok di wilayah itu. “Makanya, batu bara, ekspornya akan tetap ada dan dilanjutkan. Karena kebutuhan batu bara itu untuk listrik,” sebutnya.

Kendati demikian, diakui Tutuk, dampak yang mungkin akan dirasakan dari menyebarnya virus corona yakni di bidang kerja sama tenaga kerja. Dengan adanya virus corona, otomatis Pemerintah Indonesia akan  membatasi masuknya tenaga kerja asal Tiongkok.

Hal senada juga kemungkinan besar akan dilakukan sejumlah perusahaan di Tanah Air. Sebab, ada kekhawatiran, dengan adanya tenaga kerja asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia, mereka berpeluang membawa virus corona juga. “Mungkin yang bisa berpengaruh kalau ada kerja sama tenaga kerja dengan China. Makanya perlu untuk dicarikan solusinya. Agar kebutuhan tenaga kerja asal China tetap bisa terpenuhi,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, tenaga kerja asal Tiongkok memang banyak masuk ke Indonesia. Contohnya saja, pada salah satu proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kota Bontang, diketahui selama 5 tahun terakhir terdapat puluhan hingga ratusan TKA asal Tiongkok yang dipekerjakan.

Namun dengan adanya virus corona yang merebak di Kota Wuhan, Tiongkok, otomatis saat ini perusahaan atau Pemerintah Indonesia akan lebih selektif lagi untuk mendatang para TKA tersebut. Begitu juga sebaliknya, tenaga kerja asal Indonesia yang ke Tiongkok, kemungkinan besar juga akan dihentikan sementara waktu. (Dirhanuddin)

 

 

Leave your comment
Comment
Name
Email