Dimulai 2021, Ini Deretan Proyek Waskita di Ibu Kota Baru

Dimulai 2021, Ini Deretan Proyek Waskita di Ibu Kota Baru

Ibukotakita — PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menggarap beberapa proyek di ibu kota baru, ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur. Sedikitnya ada empat sektor pembangunan yang akan dikerjakan Waskita.

Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan saat acara Ngopi Bareng BUMN di Sinergy Lounge, Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (26/9/2019), mengatakan kajian pemindahan ibu kota baru yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) rampung tahun ini.

Sementara untuk regulasi rencana induk atau master plan akan terbit pada 2020. Pemindahan ibu kota baru akan dilakukan pada 2022-2024.

“Waskita mendukung dari sisi teknologi dan pembiayaan. Kemampuan kami akan lebih fleksibel. Pembangunan masih 2022-2024. Kalau kajian sudah selesai akhir tahun, kita akan masuk,” ujar Haris sebagaimana dikutip dari Okezone.com.

Haris menjelaskan, beberapa proyek yang akan digarap perusahaan di ibu kota baru antara lain sektor energi, transportasi, solar cell dan bangunan. Kawasan inti pusat pemerintahan itu nantinya dibangun dengan klasifikasi modern, sehingga standardisasi harus mengacu pada standar internasional.

Untuk jalan tol, Waskita memprakarsai pembangunan jalan tol yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara melalui anak usaha PT Waskita Toll Road.

Direktur Operasi II Waskita Karya, Bambang Rianto investasi yang akan dilakukan perseroan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Pembangunan masif

Waskita Karya akan masuk ke Ibu Kota Negara baru itu mulai 2021. Sebab, pembangunan masif di Ibu Kota Negara baru diperkirakan terjadi pada 2022-2024.

Bambang menambahkan perseroan juga serius melakukan persiapan dari sisi pembiayaan maupun dari sisi teknologi. BUMN Karya ini banyak mendapatkan dana segar mulai tahun ini melalui divestasi beberapa proyek jalan tol.

Saat ini Waskita Karya tengah menyelesaikan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan skema Turnkey atau pembayaran akan diperoleh Perseroan setelah proyek selesai dikerjakan.

Adapun proyek-proyek tersebut terdiri dari Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, Transmisi Listrik di Sumatera, dan LRT Sumatera Selatan.

Selain itu, Perseroan juga melakukan pengembangan bisnis berupa investasi pada 18 ruas jalan tol di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Aktivitas tersebut membutuhkan pendanaan yang cukup besar.

 

Leave your comment
Comment
Name
Email