Emiten Konstruksi Buru Kans Infrastruktur IKN  

Emiten Konstruksi Buru Kans Infrastruktur IKN  

Ibukotakita-Emiten konstruksi mulai menyiapkan rencana untuk menggarap peluang dari kebijakan pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Dari data Bappenas, setelah dilakukan penyusunan dan penyelesaian kajian pada 2017-2019, pada tahun depan pemerintah bakal menyiapkan regulasi dan kelembagaan, menyusun master plan kota dan perencanaan teknis kawasan.

Pada 2021 akan dilakukan penyediaan lahan, penyusunan detail engineering design (DED) kawasan, groundbreaking pengembangan ibu kota baru. Pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan dan sebagian kawasan IKN direncanakan pada 2022–2024 dan awal pemindahan ke ibu kota baru dilakukan pada 2024.

Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk. Lukman Hidayat mengatakan saat ini pihaknya menyiapkan tim untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, antara lain Bappenas, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan juga dari institusi lainnya. Informasi yang menjadi perhatian antara lain konsep dan skema pembangunan ibu kota baru.

“Soal ikut tidaknya kami, yes kami ikut. [Untuk] contohnya kami bisa siapkan kemampuan dalam sistem penyediaan air minum (SPAM) dan juga kemampuan di energi untuk membangun pembangkit listrik karena sebelum bangun gedung kan pasti diperlukan itu dulu,” ujarnya di Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Namun, untuk saat ini emiten dengan ticker PTPP ini belum menentukan secara pasti jenis proyek apa saja yang akan dibidik dalam pembangunan ibu kota baru. “Kami masih cari info sebanyak mungkin, perkiraan kebutuhan dana juga belum ada,” kata Lukman.

Direktur Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk., Haris Gunawan, menyatakan perseroan siap berkontribusi dalam membangun Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan Timur. salah satunya dengan memprakarsai pembangunan jalan tol yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara melalui anak usaha PT Waskita Toll Road.

“Waskita mendukung dari sisi teknologi dan pembiayaan, kemampuan kami akan lebih fleksibel. Pembangunan masih 2022-2024, kalau kajian sudah selesai akhir tahun kami akan masuk,” ujarnya.

Haris menjelaskan beberapa proyek yang akan digarap emiten dengan kode saham WSKT ini antara lain sektor energi, transportasi, solar cell, dan bangunan. Kawasan inti pusat pemerintahan itu nantinya akan dibangun dengan klasifikasi modern, sehingga standardisasi harus mengacu pada standar internasional. (JIBI/Annisa Sulistyo Rini)

 

Leave your comment
Comment
Name
Email