Gelombang Kedua Covid-19 Benar-Benar Terjadi di Kaltim, Ada 71 Pasien Terkonfirmasi Positif

Gelombang Kedua Covid-19 Benar-Benar Terjadi di Kaltim, Ada 71 Pasien Terkonfirmasi Positif

IBUKOTAKITA.COM – Perkiraan terjadinya gelombang kedua wabah Covid-19 di Kaltim pada Juli menuju Agustus 2020 tampaknya tidak main-main. Ya, di tengah kebijakan relaksasi yang diambil Pemerintah Kaltim, termasuk pemerintah kabupaten/kota, justru memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap ledakan kasus Covid-19.

Merujuk data kasus pasien terkonfirmasi positif milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, per tanggal 21 Juli 2020 hari ini, terdapat penambahan sebanyak 71 pasien positif Covid-19. Jumlah itu menjadi yang tertinggi di Kaltim sejak temuan Covid-19 sekitar Maret-April 2020 lalu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengungkapan, tambahan 71 kasus pasien positif pada hari ini, tersebar di 6 kabupaten/kota. Pertama, di Kabupaten Berau sebanyak 4 kasus positif. Kedua, di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) 6 kasus positif.

Ketiga, di Kabupaten Paser sebanyak 3 kasus. Keempat, sebanyak 6 kasus di Kota Samarinda. Kemudian yang kelima, yakni ledakan besar di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dengan 33 kasus positif. Keenam, yakni di Kota Balikpapan dengan tambahan 19 kasus positif.

“Tambahan 71 kasus positif ini memang menjadi yang terbanyak atau yang tertinggi di Kaltim dalam 4 bulan terakhir. Ini tentunya patut menjadi perhatian serius dan kewaspadaan tinggi dari semua elemen masyarakat,” imbuhnya, Selasa (21/7/2020).

Untuk data kumulatif pasien terkonfirmasi positif di Kaltim dalam 4 bulan terakhir telah menyentuh diangka 964 orang pasien. Dengan angka kasus kesembuhan mencapai 590 orang. Yang masih menjalani perawatan isolasi, baik di rumah Sakit Rujukan Covid-19 maupun isolasi mandiri di rumah masih ada sebanyak 355 kasus.

“Angka itu naik 2 kali lipat dari data kasus pasien yang sempat mengalami penurunan hingga diangka 130 kasus pada Juni lalu. Kalau untuk pasien positif yang telah meninggal dunia jumlahnya ada sebanyak 19 kasus,” ungkapnya.

Andik berujar, semestinya di tengah kebijakan relaksasi yang diambil pemerintah sekarang ini, masyarakat tidak lantas bermawas diri, sehingga melepaskan diri dari berbagai kebijakan protokol kesehatan Covid-19. Akibatnya sekarang adalah terjadi lonjakan yang signifikan dalam sebulan terakhir.

“Kesadaran untuk senantiasa menjaga jarak atau physical distancing harus selalu diterapkan. Selalu menggunakan masker jika terpaksa harus keluar rumah. Sering-sering mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. Dan jangan keluar rumah jika memang itu tidak diperlukan,” ketusnya. (Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email