Imbas Covid-19, Ribuan Pekerja Wisata Kaltim Dirumahkan, Ada yang Tak Diberi Gaji

Imbas Covid-19, Ribuan Pekerja Wisata Kaltim Dirumahkan, Ada yang Tak Diberi Gaji

IBUKOTAKITA.COM – Wabah virus corona jenis baru atau Covid-19 telah memberikan efek domino yang cukup luar biasa bagi kehidupan masyarakat di Kaltim. Tidak terkecuali bagi sektor bisnis pariwisata. Sejak wabah tersebut merebak, hampir semua sektor pariwisata di Kaltim ditutup.

Imbasnya yakni hampir semua pekerja yang menggantungkan hidupnya di sektor itu kini ikut terkatung-katung. Sebagian besar dari pekerja itu ada yang dirumahkan, ada pula yang tidak diberikan gaji hingga batas yang tidak ditentukan.
Hal itu diakui Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perhimpunan Usaha Tempat Rekreasi Indonesia Kaltim, Dian Rofita.

Menurut dia, sejak Kaltim memberlakukan status kondisi luar biasa (KLB) Covid-19 pada 18 Maret 2020, hampir semua tempat pariwisata tidak beroperasi.

“Mereka yang bekerja di sektor pariwisata hampir semuanya dirumahkan. Dan mereka dirumahkan tanpa adanya gaji bulanan yang diterima. Karena sejak ada arahan menutup tepat-tempat reakreasi, pelaku bisnis pariwisata tidak ada yang memiliki pemasukan lagi,” katanya pada Kamis (23/4/2020).

Sehingga dia cukup memahami ketika ada sebagian besar pelaku bisnis rekreasi atau pariwisata di Kaltim memutuskan untuk merumahkan para pekerjanya hingga denga batas yang tidak ditentukan. Karena sumber utama pemasukan mereka hanya dari kunjungan masyarakat.

“Untuk di Kota Samarinda ini saja, ada sekitar 300 orang yang bekerja sebagai karyawan pariwisata. Kemudian untuk di Kaltim, jumlahnya ada sekitar 1.200 orang. Dan mereka semua rata-rata telah dirumahkan oleh pemilik usaha di mana mereka bekerja,” ungkapnya.

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini, Dian hanya berharap adanya kebijakan dari Pemerintah Kaltim, maupun pemerintah kabupaten/kota, untuk memperhatikan nasib dari para karyawan yang bekerja di sektor bisnis pariwisata tersebut.
Setidak-tidaknya yang diharapkan dari Pemerintah Kaltim, yakni adanya bantuan sembako atau sedikit keuangan agar para karyawan yang bekerja di sektor pariwisata itu, dapat menyambung hidup hingga pandemi Covid-19 berlalu di Kaltim maupun Tanah Air.

“Mengingat ada banyak dari pekerja pariwisata ini yang dirumahkan dan tidak mendapatkan lagi bayaran, kami sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah. Karena dari pelaku bisnis pariwisata juga sedang binggung mau mencari dana dari mana untuk mengaji para pekerjanya,” imbuhnya. (Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email