Intip Keistimewaan Jembatan Pulau Balang Penghubung Balikpapan-Ibu Kota Baru RI

Intip Keistimewaan Jembatan Pulau Balang Penghubung Balikpapan-Ibu Kota Baru RI

IBUKOTAKITA.COM-Hutama Karya memastikan proyek Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Balikpapan dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bakal rampung tepat waktu pada tahun 2021. Jembatan ini bakal jadi kunci akses ke ibu kota baru Indonesia, meningkatkan konektivitas jalur Trans Kalimantan dan mendorong perekonomian setempat.

Lalu apa keistimewaan Jembatan Pulau Balang?

Dikutip dari detikcom, Senin (4/5/2020), Jembatan setinggi 29 meter ini memiliki tipe cable stayed bridge yaitu jembatan yang dibangun menggunakan kabel-kabel prategang berkekuatan tinggi untuk menahan beban jembatan. Terdapat dua pylon/tiang jembatan setinggi 116 meter untuk menahan kabel-kabel tersebut dan 144 bore pile/tiang pancang sebagai penopang jembatan.

Tak tanggung-tanggung, lebar jembatan ini adalah 22,4 meter dengan 4 lajur serta dilengkapi dengan trotoar di samping kanan dan kiri. Untuk mendukung akses menuju jembatan tersebut, dibangun pula jalan sepanjang 1.969 meter. Jembatan Pulau Balang juga akan dilengkapi dengan teknologi structural health monitoring system (SHMS) yang akan memantau kesehatan kesehatan struktur konstruksi jembatan.

Jika jembatan ini sudah 100% tersambung dan beroperasi secara penuh, maka konektivitas serta mobilitas orang dan barang di lintas selatan Kalimantan akan semakin lancar. Jarak tempuh dari Balikpapan ke Penajam yang sebelumnya mencapai 5 jam melalui jalur laut akan jauh lebih singkat yaitu menjadi 1 jam saja lewat darat via Balikpapan-Kariangau-Jembatan Pulau Balang- Simpang Gersik-Penajam.

Selain menjadi askes darat utama menuju lokasi Ibu Kota Negara baru, adanya Jembatan Pulau Balang juga mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah di Kalimantan Utara dan sekitarnya. Transportasi dari Pelabuhan Peti Kemas Karingau Balikpapan akan semakin lancar sehingga akan mengembangkan Kawasan Industri Karingau (KIK).

PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) selaku kontraktor yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Bangun Cipta Konstruksi, membangun jembatan yang terbentang sepanjang 804 meter dek utama dan 167 meter dek pendekat. Jembatan Pulau Balang digadang-gadang menjadi jembatan terpanjang kedua di Indonesia setelah Jembatan Suramadu yang juga dibangun oleh Hutama Karya.

Tahapan pembangunan Jembatan Pulau Balang bentang panjang dimulai pada tahun 2013 (kontrak pertama) yaitu pembangunan abutment dan pilar K1-K2. Kemudian kontrak kedua dimulai pada tahun 2015 sampai dengan awal 2018 dengan pekerjaan pondasi dan dilanjutkan pekerjaan pile cap dan pylon. Pekerjaan lantai jembatan dilakukan paralel dengan bagian puncak pylon dikerjakan mulai pertengahan tahun 2019.

Leave your comment
Comment
Name
Email