Kaltim Usulkan Lahan Ibu Kota Negara Baru Seluas 400.000 Hektare

Kaltim Usulkan Lahan Ibu Kota Negara Baru Seluas 400.000 Hektare

IBUKOTAKITA.COM–Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengusulkan luas lahan untuk cakupan ibu kota negara baru menjadi 400.000 hektare (ha) dari 180.000 hektare yang direncanakan pemerintah pusat.

“Agar bernuansa green, modern, metropolis dan keberlanjutan dalam kelestarian lingkungan,” jelas Isran saat menjadi narasumber pada Sarasehan Udara Ibu Kota Baru Indonesia, Ibu kota kita bersama di Balikpapan, pada Rabu (4/12/2019) lalu.

Tambahan lahan hingga 220.000 hektare tersebut, menurut Gubernur, sangat dimungkinkan karena di kawasan Sepaku dan Samboja luasan lahan adalah tanah negara. Kawasan hutan dan lahan konservasi seperti Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, sebut Gubernur, justru akan lebih terpelihara bila masuk ke dalam kawasan ibu kota negara.

Ibu kota nanti juga diharapkan akan lebih sehat karena dikelilingi hutan. Selanjutnya, Isran Noor menambahkan infrastruktur penunjang sudah siap dan sudah dibangun. Sudah ada bandara dan pelabuhan, kemudian jalan tol sedang dibangun dan segera selesai.

Pada kesempatan ini Gubernur juga mengingatkan agar masyarakat Kaltim membekali diri agar bisa bersaing dengan pendatang yang tertarik dengan ibukota baru Isran.

Seiring dengan penetapan pemindahan ibu kota baru negara tersebut, menurutnya, gairah perekonomian di Kaltim semakin meningkat. Jika pembangunan infrastruktur ibu kota baru tersebut sudah berjalan, maka akan ada dana masuk sekitar Rp60 triliun pertahun dari APBN saja belum termasuk investasi-investasi lain.

Pada kesempatan yang sama, Wakapolda Kaltim Brigjen Polisi Eddy Sumitro Tambunan mengatakan menyongsong keberadaan ibukota baru negara Polda Kaltim telah membentuk satuan tugas untuk mencegah terjadinya berbagai tindakan gangguan keamanan seperti konflik sosial hingga pencegahan adanya spekulan tanah.

“Kami juga menambah jumlah personel untuk mengantisipasi pertambahan penduduk ketika ibukota sudah pindah ke Kaltim. Bahkan, untuk Balikpapan sebagai kota penyangga utama sudah ditingkatkan dari Polres menjadi Polresta, jadi yang memimpin bukan lagi AKBP melainkan Kombes Polisi,” kata Eddy.

Selain Gubernur Isran Noor, narasumber lain diantaranya Direktur Utama LPP RRI M Rohanuddin, Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo, Walikota Balikpapan Rizal Efendi, Kadiskominfo Kaltim Diddy Rusdiansyah, Kepala BPBD Kaltim Frederik Bid, Irdam VI Mulawarman Kolonel CZI I Nyoman Parwata dan Pembina Forum Kebangsaan Kaltim Jos Soetomo. Sarasehan udara ini juga dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat dan mahasiswa.

Leave your comment
Comment
Name
Email