PAD Capai Rp11,5 Triliun, Gubernur Kaltim Apresiasi Bappeda

PAD Capai Rp11,5 Triliun, Gubernur Kaltim Apresiasi Bappeda

IBUKOTAKITA.COM- Gubernur Kaltim, Isran Noor secara khusus mengapresiasi kinerja Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim atas capaian keberhasilan penerimaan pendapatan daerah.

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim pada 2019 mencapai 109,56 persen atau hampir melampaui 10 persen dari target yang telah ditetapkan. Belum tercapai itu hanya dari transfer pusat ke daerah 96,9 persen. Karena kurang bayar dari pemerintah pusat.

“Semua penerimaan itu kami gunakan untuk kegiatan pembangunan. Pembangunan sumber daya manusia. Salah satu implementasinya adalah melalui kegiatan seperti ini, khataman Al Qur’an di perangkat daerah,” kata Gubernur Isran saat menghadiri Syukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2019 dan Menyongsong Kegiatan Tahun 2020 Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim, di Aula Bapenda Kaltim, Samarinda, Kamis (2/1/2020).

Dia hadir syukuran bersama Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, Ketua TP PKK Kaltim, Norbaiti Isran Noor, Kepala Biro Hukum Setprov Kaltim, Suroto, Kepala BPKAD Sa’aduddin, serta jajaran Bapenda Kaltim.

Pada kesempatan itu dia meminta kegiatan pengajian dan khatam Al Qur’an di Bapenda maupun semua perangkat daerah lingkup Kaltim dapat terus dilaksanakan. Bahkan, jika perlu setiap bulan ada khataman Al Qur’an di perangkat daerah.

“Ini merupakan sebuah keberkahan bagi kita semua. Jika semua perangkat daerah seperti ini, maka Kaltim akan semakin diberikan keberkahan. Dan jika seluruh komponen masyarakat Kalimantan Timur beriman dan bertakwa maka pintu rezeki itu akan terbuka dari segala penjuru,” ucap Isran.

Kepala Bapenda Kaltim, Ismiati mengungkapkan target pendapatan daerah dalam APBD Kaltim 2019 mencapai Rp11,137 triliun. Realisasi pendapatan daerah secara menyeluruh per 31 Desember 2019 mencapai Rp11,505 triliun atau 103,30 persen. Surplus Rp367 milyar dari target yang ditetapkan

“Angka itu belum termasuk hasil akhir setelah rekonsiliasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan kas daerah,” sebutnya.

Dari total pendapatan keseluruhan tersebut, realisasi PAD mencapai Rp6,43 triliun dari target Rp5 triliun lebih atau surplus Rp553 miliar. Dana perimbangan 96,74 persen, lain-lain pendapatan daerah yang sah 69,4 persen.

Penyumbang terbesar dari suplus PAD terdiri dari pajak daerah utamanya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dengan total Rp301,78 miliar. Termasuk juga menerima dana partisipasi interest sebesar Rp208 miliar.

Diakui keberhasilan tersebut juga dipengaruhi pertumbuhaan ekonomi nasional dan daerah bagus, sehingga ikut mempengaruhi pertumbuhan pajak bagus karena daya beli masyarakat juga bagus.

“Target kita ke depan dapat melakukan sosialisasi lebih besar pada wajib pajak. Sebab kita sudah menyiapkan medianya. Bukan hanya bisa bayar di Samsat, tapi juga bisa di Pos, Pegadaian, dan Indomaret. Tahun 2020 kinerja harus lebih baik,” katanya.

Mengingat, kinerja ke depan lebih berat lagi. Jika sekarang tugas pokoknya Rp4,6 triliun ke depan ditarget Rp5 triliun. Itu terdiri dari pajak bahan bakar Rp3 triliun, PKB Rp1 triliun, BBNKB Rp1 triliun.

“Bismilah awal tahun menyiapkan strategi bekerja baik. Mudah-mudahan yang dilakukan dapat menyongsong pembangunan daerah sebagai Ibu Kota Negara yang akan diikuti meningkatnya pendapat daerah,” harapnya.

Sedangkan syukuran yang dirangkai penyerahan santunan kepada santri tahfiz Al Qur’an Harun Nafsi dan anak-anak yatim piatu Uswatun Hasanah tersebut diakui merupakan bentuk rasa syukur atas segala kebaikan yang dicapai pada 2019.

Dengan berbagi diharap mendapat keberkahan dan ridha Allah SWT agar kinerjanya lebih bagus lagi. Syukuran dan khataman menghadirkan penceramah KH Zhofaruddin (Guru Udin) selaku pimpinan Majelis Taklim Nurul Amin.

Leave your comment
Comment
Name
Email