Pemkab Paser Dorong Perusahaan Sawit Bermitra dengan Petani

Pemkab Paser Dorong Perusahaan Sawit Bermitra dengan Petani

IBUKOTA.ID--Pemerintah Kabupaten Paser akan mendorong perusahaan kelapa sawit setempat agar menjalin kemitraan dengan para petani sawit.

Hal itu disampaikan Asisten Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Paser Ina Rosana pada kegiatan loka karya yang digagas Yayasan Solidaridad Indonesia, di ruang rapat Kantor Bupati Paser, Selasa (5/11/2019).

“Untuk menciptakan industri sawit yang melibatkan perusahaan dan petani kuncinya kemitraan. Ini adalah pola yang sudah berjalan melalui program inti plasma,” kata Ina.

Dalam kesempatan itu, Yayasan Solidaridad memfasilitasi kemitraan dua kelompok tani dengan PT Wira Buana Subur. Masing-masing dari Desa Modang dan Desa Ketabumi Kecamatan Kuaro.

Menurut Ina, menjalin kemitraan petani dengan perusahaan, diperlukan kesepakatan antara kedua belah pihak. “Tentu terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,” katanya.

Sejauh ini, kata dia, terdapat beberapa kendala yang dihadapi mulai dari aspek budidaya, kelembagaan kelompok petani hingga kualitas Tandan Buah Segar (TBS) yang dipersyaratkan pihak perusahaan.

Permasalahan kelapa sawit di Paser hampir sama dialaminya daerah lain di Indonesia. Secara nasional, 58 persen lahan sawit di Indonesia dimiliki perusahaan kelapa sawit dengan segala macam kemampuan, akses, dan keuangan yang dimilikinya.

“Selebihnya adalah lahan sawit mandiri, yang dikelola petani dengan keterbatasan sumber dayanya, “jelas Ina. Oleh karena itu, tambah Ina, pemerintah daerah mendorong agar kemitraan antara petani dapat segera terjalin sehingga dapat mengatasi segala macam persoalan yang ada.

“Harapannya ada kepastian harga yang diinginkan petani dan perusahaan. Semoga kemitraan segera dapat terjalin sehingga ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” ucapnya.

Signifikan

Luas areal perkebunan sawit di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara saat ini sudah melampaui perkebunan di Kabupaten Paser yang telah lebih dulu menanam komoditas tersebut di Kalimantan Timur sejak 1983.

“Luas perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur terus mengalami peningkatan signifikan, bahkan hingga akhir 2017 mencapai 1.208.697 hektare,” kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Ujang Rachmad di Samarinda, belum lama ini seperti dilansir Antaranews. 

Ia menjelaskan, perkebunan kelapa sawit di Kaltim dimulai dari Kabupaten Paser, namun hingga kini luas areal perkebunan sawit di Paser masih 181.503,25 hektare, kalah cepat dengan daerah lain yang terus memperluas areal sawitnya.

Di Kabupaten Kutai Timur, misalnya, saat ini luas areal perkebunan kelapa sawit mencapai 459.616,36 hektare, sementara di Kutai Kartanegara sekitar 224.223,15 hektare.

Ujang menambahkan, perkebunan sawit yang luasnya lebih dari 1,2 juta hektare itu tersebar di 10 kabupaten dan kota di Kaltim dan keberadaannya telah mampu meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama bagi petani langsung.

Disbun Kaltim bersama instansi yang membidangi perkebunan di daerah juga terus mendorong pengembangan komoditas kelapa sawit agar produktivitasnya terus meningkat.

Selain itu, perusahaan besar milik swasta dan negara juga memberdayakan masyarakat yang memiliki lahan-lahan tidak termanfaatkan agar ditanami kelapa sawit melalui kerja sama pola perkebunan inti maupun plasma.

“Untuk kebun inti, saat ini luasnya sudah mencapai 894.253 hektare, sementara untuk plasma [kerja sama swasta dengan masyarakat] seluas 182.170 hektare dan kebun rakyat 132.274 hektare,” paparnya.

Selain di tiga kabupaten, perkebunan kelapa sawit dengan luas areal yang kecil-kecil ada di Kota Balikpapan seluas 33 hektare, Kota Bontang 52 hektare, dan Samarinda 1.358 hektare.

Berikutnya di Kabupaten Kutai Barat luas areal tanam sawit mencapai 146.304,81 hektare, Berau 123.389,50 hektare, Penajam Paser Utara 52.291.18 hektare, dan Mahakam Ulu seluas 19.926 hektare.

Leave your comment
Comment
Name
Email