Penataan Bantaran SKM, Pemkot Samarinda Baru Bongkar 9 Rumah dari 210 Bangunan

Penataan Bantaran SKM, Pemkot Samarinda Baru Bongkar 9 Rumah dari 210 Bangunan

IBUKOTAKITA.COM – Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk merelokasi warga yang tinggal di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM), khususnya di Gang Nibung dan Perniagaan, Kelurahan Sidodadi, tampaknya tidak berjalan dengan begitu mulus. Hal itu dikarenakan warga setempat menolak direlokasi karena merasa biaya ganti rugi yang diberikan Pemkot Samarinda tidak sesuai dengan tuntutan mereka.

Pada Kamis (9/7/2020) ini saja atau hari ketiga proses relokasi warga di Gang Nibung, Pemkot Samarinda baru berhasil merobohkan sebanyak 9 bangunan. Sementara total rumah atau bangunan warga yang mesti direlokasi di Gang Nibung dan Perniagaan ada sekitar 210 bangunan.

Kepala Satpol PP Samarinda, H M Darham, mengakui proses relokasi warga di bantaran SKM Gang Nibung dan Perniagaan memang cukup alot. Karena sejak direncanakan pada Selasa (7/7/2020) lalu, baru ada sebanyak 9 bangunan dan satu baliho yang berhasil dibongkar pihaknya.

“Khusus untuk bangunan yang kami bongkar ada 7 rumah. Kemudian ada 2 bangunan yang dibongkar sendiri oleh warga dan kami ikut membantunya. Kemudian ada satu baliho juga yang sudah dibongkar di tempat itu,” katanya.

Darham cukup mensyukuri dengan inisiatif warga yang mau membongkar rumahnya. Termasuk warga yang merelakan dan mempersilahkan petugas Satpol PP Samarinda membongkar bangunan yang berdiri di atas bantaran SKM Gang Nibung dan Perniagaan.

“Hal yang sama juga sangat kami harapkan kepada warga yang lain. Karena apa yang dilakukan Pemkot Samarinda ini semata untuk menata dan memperbaiki wajah Samarinda, khususnya untuk mengatasi banjir di daerah itu,” tuturnya.

Terpisah, Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin, mengatakan sesuai data yang dimiliki pihaknya, setidaknya ada sebanyak 210 bangunan yang harus direlokasi atau dirubuhkan di sepanjang bantaran SKM Gang Nibung. Namun dari jumlah itu, baru ada sekitar 54 orang yang telah bersedia menerima santunan atau talih asih.

“Yang sudah mau menerima biaya ganti rugi atas bangunan mereka sudah ada 54 orang. Dan mereka sudah bersedia rumahnya untuk dibongkar. Dan beberapa di antara warga sudah ada inisiatif membongkar rumah mereka, dan kami ikut membantunya,” ungkap dia. (Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email