Pendamping Pemberdayaan di Penajam Tuntaskan Verifikasi Usulan Desa

Pendamping Pemberdayaan di Penajam Tuntaskan Verifikasi Usulan Desa

IBUKOTAKITA.COM-Pendamping Program Pembangunan Pemberdayaan Kelurahan dan Perdesaan Mandiri (P2KPM) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim),menuntaskan verifikasi usulan pelatihan dari 30 pemerintah desa yang tersebar di empat kecamatan.

“Proposal yang diusulkan oleh 30 desa totalnya mencapai 82 pelatihan yang beberapa di antaranya jenis pelatihannya sama. Usulan ini sesuai dengan kearifan lokal dan berdasarkan hasil musyawarah desa,” tutur Tenaga Teknis Program P2KPM Kabupaten PPU Imam Subarkah di Penajam, Selasa (11/8/2020).

Usulan oleh desa seiring adanya Bantuan Keuangan (Bankeu) Khusus dari Pemkab PPU tahun 2020 yang totalnya senilai Rp6 miliar, atau masing-masing desa mendapat alokasi Rp200 juta.

Bankeu Khusus ini diarahkan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dengan pola bottom-up, yakni usulan dari bawah melalui proses musyawarah desa, sehingga dalam musyawarah ini harus melibatkan perwakilan dari tiap unsur masyarakat.

Ia menjelaskan, dari 82 pelatihan yang digali dari hasil musyawarah ini melibatkan sebanyak 1.368 peserta baik pelatihan yang berbasis penggalian potensi alam desa maupun pelatihan peningkatan kapasitas untuk persiapan menyambut pindahnya Ibu Kota Negara (IKN) ke Kabupaten PPU.

Pelatihan dalam rangka menyambut IKN antara lain pelatihan Satpam, digital printing, menjahit, service HP, perbengkelan, budidaya tanaman sistem hidroponik, pengelasan, mengemudi, dan pelatihan keselematan kerja.

Sedangkan pelatihan berbasis potensi lokal desa yang juga masih senada dalam upaya menyonsong IKN karena di PPU akan tambahan jutaan warga baru, antara lain pelatihan budidaya ikan air tawar, budidaya jagung, ternak ungags, dan budidaya lebah madu.

“Jika dirinci per desa, antara lain Desa Giripurwa ada pelatihan salon khusus wanita, Desa Babulu Laut dengan pelatihan pengolahan tepung, Desa Babulu Darat dengan pengolahan abon cabai dan pengolahan kopi, Desa Api-Api dengan pelatihan budidaya jagung, dan Desa Argo Mulyo dengan pelatihan fermentasi pakan ternak,” katanya.

Ia juga menargetkan berbagai pelatihan berbagai jenis keterampilan tersebut dapat dimulai pada September, kemudian sebelum Desember ditargetkan rampung semua karena ada yang jadwal pelatihannya bersamaan dan ada yang menyusul.

“Pascapelatihan, kami akan memantau perkembangannya, termasuk melakukan pendampingan dari sisi mana saja yang masih lemah, sehingga dari pendampingan akan diketahui dari segi apa saja yang masih perlu penguatan,” tuturnya. (Antara)

Leave your comment
Comment
Name
Email