Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Capai 6,89 Persen, Ini Sebabnya

Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Capai 6,89 Persen, Ini Sebabnya

IBUKOTAKITA.COM – Tahun 2019 dapat dikatakan menjadi tahun terbaik bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim. Pada triwulan III 2019, ekonomi Kaltim mencetak tumbuh diangka 6,89 persen. Tidak hanya itu, angka inflasi pada akhir tahun ini diperkirakan berada di bawah 2 persen.

Keyakinan itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono kepada awak media, Senin (16/12/2019) malam. Dia menyampaikan, prakiraan inflasi yang berada di bawah 2 persen, merupakan tren yang sangat bagus bagi ekonomi Kaltim.

Baca Juga: Bakal Jadi Destinasi Wisata, Ini Keunikan Irigasi Pesap Miau Baru di Kutim

Menurutnya, dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yang dibarengi dengan inflasi yang rendah, merupakan sebuah prestasi tersendiri yang dicetak Pemerintah Kaltim tahun ini. Kondisi ini sangat berbeda jauh dengan yang terjadi pada 2016. Ketika itu, inflasi memang rendah, tetapi juga diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah.

“Kalau sekarang ini, daya beli masyarakat walau memang tidak terlalu tinggi, tetapi sudah cukup bagus. Makanya, walau inflasi rendah, tetapi pertumbuhan tinggi. Kalau pada 2016 lalu, inflasi rendah, pertumbuhan ekonomi juga rendah. Artinya, waktu itu, daya beli masyarakat cukup rendah,” jelasnya.

Semula, Tutuk sapaan karibnya, sempat menaruh kecurigaan jika daya beli masyarakat pada 2019 ini cukup rendah. Namun dari hasil evaluasi dan pengecekan yang dilakukan di lapangan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menunjukkan fakta sebaliknya, bahwa daya beli masyarakat terbilang cukup bagus.

“Iya, awalnya saya memang curiga, jangan-jangan daya beli rendah, ternyata tidak. Memang tidak terlalu tinggi, tetapi agak stabil, tetapi tidak juga jatuh. Konsumsinya bagus. Optimisme konsumen juga bagus. Dengan dorongan pertumbuhan ekonomi yang lumayan baik,” tuturnya.

Diakui Tutuk, pertumbuhan ekonomi Kaltim yang cukup baik pada tahun ini dengan inflasi yang cukup rendah, tidak bisa dilepaskan dari sinergi, transformasi, dan inovasi yang dilakukan lintas stakeholder yang tergabung dalam TPID, baik itu di pemerintah kabupaten/kota maupun di Pemerintah Kaltim.

Salah satu cerminan itu, yakni sinergi dalam pengendalian inflasi agar tetap rendah. Kemudian optimalisasi peran TPID di setiap kota/kabupaten dinilai sangat bagus. Sedangkan dari sisi BI Kaltim, telah berupaya membangun sinergi yang baik dengan semua perbankan serta pihak-pihak lainnya untuk membuat beberapa terobosan baru dalam pengelolaan uang rupiah.

“Sinergi yang baik antara BI dan pemerintah daerah juga sudah sangat baik. Misalnya, dari peran regional investor relation unit (RIRU) dalam mendorong pertumbuhan investasi proyek-proyek strategis di seluruh Kaltim. Termasuk pengembangan ekonomi kerakyatan atau UMKM,” tandasnya. (Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email