Seorang Tenaga Pendamping Desa di Penajam Jadi Sukarelawan Waspada Covid-19

Seorang Tenaga Pendamping Desa di Penajam Jadi Sukarelawan Waspada Covid-19

IBUKOTAKITA.COM-Seorang Tenaga Pendamping Profesional Desa di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, menjadi relawan pencegahan dini terhadap penularan Corona Virus Disease (COVID-19) dengan cara keliling ke desa-desa menggunakan pengeras suara.

Ia adalah Ariani Wulan Sagita, Tenaga Pendamping Profesional Desa pada Program Pembangunan, Pemberdayaan Kelurahan dan Perdesaan Mandiri (Pro-P2KPM) Kabupaten PPU.

Gita, panggilan akrabnya, mendapat tugas pendampingan di Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam. Pendamping Pro-P2KPM ini memiliki empat fungsi dalam menjalankan tugasnya, yakni sebagai fasilitator, kapasitor, motivator, dan fungsi koordinator.

“Dari Pemerintahan Desa Giripurwa mengimbau masyarakat agar dapat menghindari keramaian dan menjaga jarak dengan orang lain. Diharapkan warga tidak panik dan tidak mudah percaya dengan berita hoaks tentang corona,”  demikian salah  satu penggalan imbauan yang disampaikan Gita.

Dalam imbauan melalui pengeras suara itu ada beberapa cara yang ia terapkan, pertama adalah berada dalam mobil ambulance desa namun mobilnya yang bergerak, kedua adalah dengan cara jalan kaki ke pemukiman penduduk pada lokasi yang tidak mungkin dilalui oleh mobil.

Untuk mengumumkan kewaspadaan dini terhadap pencegahan penularan virus corona, ia tidak sendiri, namun bekerja dalam satu tim yang di dalamnya ada perangkat desa, Petugas Kesehatan Pusban setempat, Bintara Pembina Desa (Babinsa), serta Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).

“Dalam mengumumkan imbauan ini kami tidak harus dalam mobil atau jalan kaki masuk ke gang-gang, tapi terkadang juga berhenti di tempat-tempat tertentu yang menjadi lokasi berkumpulnya warga. Di sini mobil berhenti, kami ke luar mobil dan membawa pengeras suara, lantas mengajak warga meningkatakan kewaspadaan,” ucap Gita.

Ia juga mengatakan bahwa di Kantor Desa Giripurwa sejak pekan lalu telah diberlakukan kewaspadaan namun pelayanan terhadap masyarakat tetap berjalan, yakni petugas yang berkantor diatur secara bergilir semacam piket, tiap hari hanya tiga perangkat desa yang berkantor.

Tim medis Puskesmas Pembantu (Pusban) setempat juga menyarankan kepada aparatur desa untuk menyediakan tempat cuci tangan plus sabunnya di depan kantor desa dengan air mengalir, karena cara ini juga merupakan salah satu langkah efektif mencegah penularan virus corona.

“Minggu ini juga sebenarnya akan ada resepsi pernikahan di desa, bersyukur keluarga dari kedua mempelai menyadari tentang kewaspadaan dini penyebaran virus, sehingga hanya akad nikah yang tetap lanjut dengan undangan terbatas, sedangkan untuk resepsinya ditunda sambil menunggu perkembangan,” ucapnya.

Menurut dia, dalam rangkaian mengumumkan kewaspadaan dini pencegahan penularan Covid-19 tersebut, tim juga mempraktikkan langsung kepada masyarakat tentang teknik mencuci tangan yang benar menggunakan air dan sabun maupun hand sanitizer. (Antara)

Leave your comment
Comment
Name
Email