Tolak Aktivitas Tambang Batu Bara, Warga Kutai Barat Gelar Aksi Damai

Tolak Aktivitas Tambang Batu Bara, Warga Kutai Barat Gelar Aksi Damai

IBUKOTAKITA.COM-Sejumlah warga dari Kampung Ongko Asa, Geleo Asa, dan Geleo Baru. melakukan aksi damai menolak adanya aktivitas pertambangan, dengan tema Selamatkan Pangan Tolak Tambang dalam Wilayah Rumpun Asa, di depan Kantor Dinas Lingkugan Hidup (DLH) Kutai Barat, Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (14/8/2020).

Kepala DLH Kabupaten Kutai Barat, Ali Sadikin, menjelaskan bahwa pada hari ini sejumlah warga yang termasuk dalam kampung rumpun Asa menggelar aksi damai penolakan aktivitas tambang. Aksi digelar pada pukul 09.00 Wita hingga pukul 12.00 wita.

Perwakilan warga Rumpun Asa disambut hangat oleh Assisten II Setdakab Kutai Barat Ayonius dan Wakapolres Kutai Barat Kompol Sukarman beserta perwakilan warga Rumpun Asa.

Dengan adanya aksi ini, Ali Sadikin mengungkapkan bahwa akan akan membentuk tim terpadu untuk meninjau langsung keadaan dilapangan terkait hal yang dikhawatirkan oleh warga. Terutama akan merusak ekosistem alam dan dampaknya bagi sumber kehidupan dari warga kampung Rumpun Asa.

“Setelah peringatan HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2020, kami akan membentuk tim terpadu untuk meninjau langsung keadaan di lapangan. Tim ini gabungan dari unsur terkait lainnya,” jelas Kadis DLH didepan sejumlah warga kampung Rumpun Asa seperti dikutip dari kutaibaratkab.go.id, Jumat (14/8/2020).

Sementara itu, Assisten II Setdakab Kutai Barat Ayonius meminta kepada warga kampung untuk tetap menjaga kondusifitas, terutama menghindari hal-hal yang dapat memicu perselisihan. “Kekhwatiran saudara sekalian akan aktivitas tambang ini bisa kami mengerti, oleh karenanya setelah 17 Agustus 2020, nanti akan dibentuk tim terpadu. Tetapi kami meminta saudara sekalian untuk bisa tetap menjaga kondusifitas keadaan di Kutai Barat ini,” tuturnya.

Ketua Forum Masyarakat Peduli Gunung Layung, Korneles Detang, mengatakan bahwa PT Kencana Wilsa pernah menyatakan tidak akan melakukan aktivitas penambangan di Gunung Layung tersebut saat hearing bersama DPRD Kutai Barat beberapa waktu lalu. Namun yang terjadi, ada aktivitas pembangunan jalan menuju gunung tersebut yang masih terus dikerjakan hingga sekarang. Sehingga Forum Masyarakat ini menggelar aksi didepan kantor DLH untuk bisa melakukan peninjauan ke lapangan.

“Kami akan mempercayakan sepenuhnya persoalan ini kepada pemerintah, selain itu masyarakat mengharapkan agar tidak ada kegiatan penambangan di Gunung Layung, karena bisa mempengaruhi sumber air yang menjadi kehidupan bagi warga kampung yang berada disekitar gunung tersebut,” harapnya.

“Sejumlah warga hanya ingin kejelasan akan lahan yang menjadi area tambang tersebut. Selain itu, menginginkan jaminan sumber kehidupan yang ada di gunung tersebut bisa tetap terjaga. Tidak ada maksud kami untuk melarang aktivitas tambang, hanya saja jangan sampai ada lahan warga yang tidak setuju kemudian diserobot juga. Kalau memang kegiatan tambangnya bukan di Gunung Layung,” jelasnya.

Leave your comment
Comment
Name
Email