10 Tahun Dinantikan, Pelabuhan Maloy dengan Biaya Rp278 Miliar Siap Difungsikan

10 Tahun Dinantikan, Pelabuhan Maloy dengan Biaya Rp278 Miliar Siap Difungsikan

IBUKOTAKITA.COM – Jalan panjang pembangunan Pelabuhan Maloy di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur akhirnya mendapatkan titik terang. Proyek strategis nasional (PSN) itu ditargetkan bakal mulai uji coba pada Maret 2020. Hal itu menyusul telah rampungnya pembangunan megaproyek itu pada akhir Oktober lalu.

Hal itu diakui Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim Salman Lumoindong. Dia menjelaskan jika pembangunan Pelabuhan Maloy telah rampung sejak September lalu. Kini pihaknya tinggal menyiapkan proses uji coba yang akan dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Maret 2020.

“Pembangunan fisik Pelabuhan Maloy, terutama yang bersumber dari APBN sudah selesai dikerjakan dari September dan Oktober lalu. Sekarang tinggal dilakukan uji coba. Kemungkinan Maret 2020,” katanya dalam rilis yang diterima ibukotakita.com Selasa (26/11/2019).

Pelabuhan Maloy menjadi satu dari sekian proyek multi years contract (MYC) yang dicanangkan di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) sejak 2009 lalu. Proyek itu menelan anggaran mencapai Rp276 miliar yang bersumber dari APBN.

Dana itu dikucurkan dalam beberapa tahap. Pada 2013 sebesar Rp32 miliar untuk pembangunan pancangan sepanjang 200 meter. Kemudian pada 2015 sebesar Rp 110 miliar. Dana itu untuk tambahan pembangunan pancangan pelabuhan sepanjang 500 meter dan upperstructure atau trestle 700 meter.

Kemudian pada 2017, Kemenhub mengucurkan lagi sebesar Rp24 miliar untuk pembangunan segmen 1 dermaga. Dilanjutkan 2018 sebesar Rp 36 miliar. Dana itu untuk melanjutkan pembangunan dermaga pada segmen 1, mooring dan fender. Terakhir pada 2019, Kemenhub menggelontorkan Rp74 miliar untuk pembangunan segmen 3 dan 4 dermaga Pelabuhan Maloy.

“Pelaksanaan uji coba nanti akan diambil alih oleh Kementerian Perhubungan. Mereka yang mengurus semua masalah teknisnya, termasuk kapal apa saja yang akan uji bersandar di Pelabuhan Maloy,” ujar Salman.

Namun sebelum Pelabuhan Maloy mulai diuji coba dan dioperasikan nantinya, sambung Salman, terlebih dahulu akan dilakukan proses serah terima dari Kemenhub ke Pemerintah Kutim dan Kaltim. Karena pengelolaan Pelabuhan Maloy akan berada di bawah Badan Administrator KEK MBTK.

“Kalau untuk fasilitas pendukung, seperti kantor sudah tidak ada masalah. Yang tinggal dibenahi jalan pendekat di dalam pelabuhan sekitar 500 meter-600 meter. Jalan itu akan langsung mengarah keluar ke jalan utama. Kalau jalan pendekat yang menuju ke areal perkantoran sudah ada,” tuturnya.

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Kaltim Agus Suwandy juga menyampaikan, semua proyek yang menjadi tanggung jawab APBD Kaltim telah diselesaikan. Baik dari sisi pekerjaan fisik maupun penganggarannya juga sudah tidak ada masalah.

“Semua anggaran pekerjaan KEK Maloy telah kami selesaikan dari 2018 lalu. Seperti halnya jalan pendekat menuju KEK Maloy juga sudah diselesaikan,” kata dia ditemui di ruang kerjanya, Selasa (26/11/19).

Menurutnya, ketika pun masih ada pekerjaan fisik yang belum diselesaikan, maka itu tinggal pada tahap pemeliharaan saja. Jumlah dari pekerjaan itu pun sudah tidak banyak lagi. Karena tinggal proses perampungan akhir.

“Yang jelas, semua proyek multiyears yang dikerjakan Pemerintah Kaltim dan menjadi tanggung jawab APBD, sudah rampung. Karena dalam proyek ini, tidak hanya APBD Kaltim yang digunakan, tetapi juga bersumber dari APBN,” tandasnya. (Dirhanuddin/*) 

Leave your comment
Comment
Name
Email