75% Angkutan Umum akan Berbasis Listrik

75% Angkutan Umum akan Berbasis Listrik

Ibukotakita-Di Ibu kota baru 75% angkutan umumnya akan berbasis listrik dan ramah lingkungan. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan memiliki konsep smart mobility dan smart city dalam rencana membangun infrastruktur transportasi di ibu kota baru.

“Sebanyak 75 persen angkutan umum yang akan dibuat berbasis listrik dan berbahan bakar ramah lingkungan,” kata Budi dalam siaran pers, Rabu (2/10/2019) malam.

Dia menjelaskan konsep smart city dan smart mobility dalam rencana membangun infrastruktur transportasi mendorong orang untuk menggunakan transportasi massal. Kemudian, berjalan kaki dan bersepeda dengan fasilitas yang ramah lingkungan dan manusia.

Di bagian lain, Budi Karya, menargetkan perjalanan sejauh 20 kilometer dapat ditempuh selama 30 menit di ibu kota baru. Kemenhub menargetkan beberapa aspek yang harus dipenuhi di ibu kota baru, seperti optimalisasi waktu tempuh penggunaan transportasi massal di ibu kota baru.

“Kami menargetkan perjalanan 20 km, maksimal dapat ditempuh selama 30 menit dan 80 persen masyarakat, maksimal berjalan kaki 10 menit untuk menuju transportasi umum,” katanya.

Dia menjelaskan konektivitas dan aksesibilitas di ibu kota baru akan sangat mengandalkan transportasi publik atau massal.  Oleh karena itu, transportasi publik seperti berbasis jalan raya dan kereta api mutlak harus dibangun di ibu kota baru.

“Di mana pun ibu kotanya, untuk melayani konektivitas dan aksesbilitas, transportasi publik/massal seperti darat dan kereta api mutlak harus dibangun. Itu sangat dibutuhkan masyarakat,” katanya.

Menurutnya, konektivitas dan aksesibilitas yang baik tentu akan menjadi daya tarik mengingat kondisi tersebut akan memudahkan masyarakat untuk beraktivitas. “Konektivitas dan aksesibilitas yang baik bisa dilakukan dengan membangun MRT, LRT, kereta api dan bus listrik. Itu akan sangat memudahkan pergerakan masyarakat,” ungkapnya. (JIBI/Yudi Supriyanto)

 

Leave your comment
Comment
Name
Email