Akan Jadi Lokasi Ibu Kota Baru, Ini 4 Sungai Besar di Pulau Kalimantan

Akan Jadi Lokasi Ibu Kota Baru, Ini 4 Sungai Besar di Pulau Kalimantan

IBUKOTAKITA.COM–Pemerintah berencana memindahkan ibu kota negara ke pulau Kalimantan, tepatnya di sekitar Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

Pulau Kalimantan terletak di sebelah utara pulau Jawa, sebelah timur Selat Melaka, sebelah barat pulau Sulawesi dan sebelah selatan Filipina. Luas pulau Kalimantan adalah 743.330 km².

Pulau Kalimantan dikelilingi oleh Laut Tiongkok Selatan di bagian barat dan utara-barat, Laut Sulu di utara-timur, Laut Sulawesi dan Selat Makassar di timur serta Laut Jawa dan Selat Karimata di bagian selatan.

Selama ini Kalimantan dikenal sebagai pulau dengan kekayaan alam melimpah. Di pulau ini terdapat Gunung Kinabalu (4095 m) yang terletak di Sabah, Malaysia yang merupakan lokasi tertinggi di Kalimantan. Selain itu terdapat pula Gunung Palung, Gunung Lumut, dan Gunung Liangpran.

Pulau Kalimantan ini juga dialiri oleh sungai-sungai besar. Setidaknya ada 4 sungai terpanjang di Kalimantan yang kerap digunakan sebagai sarana transportasi, sumber air, hingga budi daya ikan. Berikut 4 sungai panjang di Pulau Kalimantan seperti dilansir dari berbagai sumber.

1. Sungai Kapuas

Sungai Kapuas atau sungai Kapuas Buhang atau sungai Batang Lawai (Laue) merupakan sungai yang berada di Kalimantan Barat. Sungai ini merupakan sungai terpanjang di pulau Kalimantan dan sekaligus menjadi sungai terpanjang di Indonesia dengan panjang mencapai 1.178 km dengan dalam 27 m.

Nama sungai Kapuas diambil dari nama daerah Kapuas (sekarang Kapuas Hulu) sehingga nama sungai yang mengalir dari Kapuas Hulu hingga muaranya disebut sungai Kapuas, namun Kesultanan Banjar menyebutnya Batang Lawai yang mengacu pada nama daerah Lawie atau Lawai (sekarang Kabupaten Melawi) sehingga nama sungai yang mengalir dari Kabupaten Melawi hingga muaranya di sekitar kota Pontianak disebut Sungai/Batang Lawai.

Sungai Kapuas merupakan rumah dari lebih 700 jenis ikan dengan sekitar 12 jenis ikan langka dan 40 jenis ikan yang terancam punah. Potensi perikanan air tawar di sungai Kapuas adalah mencapai 2 juta ton.  Sungai Kapuas menjadi salah satu moda transportasi air yang terjangkau. Selain itu Kapuas juga menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain dan menjadi sumber mata pencaharian warga sekitar.

2. Sungai Mahakam

Sungai Mahakam (wikipedia)
Sungai Mahakam (wikipedia)

Sungai Mahakam bermuara di Selat Makassar. Dengan panjang 920 km, sungai ini layak dinobatkan sebagai sungai terpanjang di Pulau Kalimantan. Sungai Mahakam melintasi wilayah Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan juga Samarinda. Di sana terdapat berbagai mamalia ikan air tawar yang masih hidup dan terancam penuh, misalnya saja ikan pesut Mahakam.

Seperti Sungai Kapuas, sungai yang satu ini menjadi sumber air, sarana transportasi, dan juga mata pencaharian penduduknya. Sungai tersebut juga dulu pernah menjadi pusat peradaban Kerajaan Kutai.

3. Sungai Barito

Sungai Barito (Wikipedia)
Sungai Barito (Bisnis.com)

Sungai terpanjang di Kalimantan selanjutnya adalah Sungai Barito. Sungai yang panjangnya mencapai 890 km ini memiliki nama lain yaitu Sungai Banjarmasin atau Sungai Banjar Besar. Nama Barito diambil karena daerah Barito merupakan hulu dari sungai tersebut.

Sungai tersebut bermuara di Laut Jawa di Kalimantan Selatan yang bernama Kuala Banjar atau Muara Banjar. Maka dari itu, sungai itu kerap disebut dengan Sungai Banjar dan Sungai Cina.

Lebar dari sungai ini yaitu mencapai 1000 meter dengan kedalaman 8 meter. Sama seperti sungai besar lain di Kalimantan, Barito menjadi sungai yang krusial karena peranannya. Bukan hanya untuk sumber air bersih utama masyarakat sekitar, namun juga menjadi pusat perekonomian aktif. Misalnya saja dengan adanya pasar apung yang banyak didatangi pengunjung dan pelanggan.

4. Sungai Martapura

Sungai Martapura (wikipedia)
Sungai Martapura (wikipedia)

Nama sungai ini diambil dari nama Kota Martapura, yang terletak di sebelah hulu Kota Banjarmasin. Nama Martapura diberikan oleh raja Banjar ke-4 Sultan Mustain Billah sebagai ibu kota yang baru didirikan kira-kira pada 1630 setelah dipindah dari Banjarmasin ke kawasan Kayu Tangi (terletak di sebelah hulu).

Karena itu nama kuno sungai Martapura adalah sungai Kayutangi. Nama lainnya yang dahulu digunakan adalah Sungai Tatas , mengacu kepada delta Pulau Tatas, daerah yang pada 13 Agustus 1787 menjadi milik VOC-Belanda dan sekarang merupakan pusat kota Banjarmasin modern. Nama lain kota Banjarmasin adalah kota Tatas.

 

Leave your comment
Comment
Name
Email