Alat PCR Milik RSUD AW Sjahranie Bakal Difungsikan Untuk Uji Swab Corona

Alat PCR Milik RSUD AW Sjahranie Bakal Difungsikan Untuk Uji Swab Corona

IBUKOTAKITA.COM–Alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) milik RSUD AW Sjahranie Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), dalam waktu dekat akan dialihfungsikan untuk uji swab pasien virus corona. Langkah itu diambil dengan tujuan untuk mempercepat mengetahui hasil uji swab seorang pasien dengan indikasi terinfeksi virus corona jenis baru atau Covid-19.

Tidak hanya itu, Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, mengatakan rencana pemanfaatkan alat tes PCR milik RSUD AW Sjahranie, juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap uji swab yang dilakukan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

Sebelumnya, alat PCR sendiri digunakan RSUD AW Sjahranie untuk mendeteksi Ribonucleic Acid atau Asam Ribonukleat (RNA). Dalam hal ini, untuk mengetahui Asam Deoksiribonukleat (DNA) bagi seorang penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV).

“Alat PCR ini ada 1 unit di RSUD AW Sjahranie Samarinda. Untuk pemanfaatannya, kami masih menunggu tahap penyesuaian sebelum nanti dapat dipergunakan untuk uji swab,” kata Andi, Sabtu (18/4/2020).

Pria yang juga menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim ini, mengakui, kalau alat PCR tersebut sedianya sudah ada sejak lama. Hanya, selama ini, alat itu digunakan untuk keperluan uji HIV/AIDS.

“Sambil menunggu penyesuaian lagi terhadap alat PCR itu, kami juga sedang menunggu reagen dari pemerintah pusat. Karena reagen ini yang akan jadi bahan utama dalam pengujian sampel seorang pasien corona,” tuturnya.

Yang mendistribusikan reagen itu sendiri adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 pusat. Pada tahap pertama, pembagian dan pendistribusian reagen, diprioritaskan bagi daerah yang telah ditetapkan sebagai zona merah penyebaran virus corona.

“Kebutuhan reagen untuk Kaltim ini, sudah kami minta dan ajukan ke pusat. Sekarang tinggal menunggu pendistribusian saja lagi. Kaltim sendiri, mendapatkan jatah tahap kedua. Karena untuk tahap pertama pembagian reagen, diutamakan bagi daerah yang sudah banyak terpapar corona,” jelasnya.

Andi berharap ketika alat PCR telah dioperasikan sepenuhnya di RSUD AW Sjahranie, maka proses pengujian terhadap sampel Swab pasien corona dapat dilakukan lebih cepat. Dengan adanya hasil yang lebih cepat, maka upaya pencegahan terhadap penyebaran virus tersebut dapat dilakukan sedini mungkin.

“Kalau alat PCR itu memang sudah dapat dimanfaatkan, maka kami dapat mengetahui dengan cepat, apakah seorang pasien itu positif corona atau tidak. Kalau misalnya hasilnya positif, maka kami bisa melakukan tracing lebih cepat, sehingga bisa mencegah penularan yang lebih banyak lagi,” tuturnya. (Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email