APPBI Kaltim: Bioskop Bisa Tingkatkan Pengunjung Mal

APPBI Kaltim: Bioskop Bisa Tingkatkan Pengunjung Mal

IBUKOTAKITA.COM- Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), telah membuka relaksasi fase kedua pengetatan sosial akibat pandemi Covid-19. Tempat hiburan dan wisata dibolehkan beroperasi.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kalimantan Timur (Kaltim), Aries Adriyanto, mengatakan bahwa pembukaan dua sektor tersebut tentu tidak melupakan protokol kesehatan. Cinema salah satu yang bisa beraktivitas diharapkan bisa meningkatkan jumlah pengunjung.

Layar kaca sepakat serentak dibuka pada 29 Juli nanti. Aries yakin ada kenaikan dan lama kunjungan.

“Saat ini tingkat kunjungan customer hanya 1 sampai 2 jam. Setelah itu pulang. Jadi mereka hanya memenuhi kebituhan sehari-hari. Tidak stay seperti saat normal,” katanya saat ditemui.

Aries menjelaskan bahwa saat ini jumlah masyarakat yang datang ke mall naik cukup signifikan. Pada Mei lalu, jumlahnya hanya 18 persen dibandingkan hari biasa. Ketika fase pertama dilaksanakan awal Juni, naik menjadi 42 persen.

Meski naik, pengelola mall tetap menjaga jumlah pengunjung tidak boleh lebih dari 50 persen. Ini demi tetap menekan penyebaran Covid-19.

Di sisi lain, Aries yang juga General Manager Mall Plaza Balikpapan memahami masyarakat masih belum sepenuhnya merasa aman keluar rumah. Jumlah kasus positif di Balikpapan terus bertambah.

“Mereka masih ragu-ragu meski mall adalah tempat paling aman. Karena pas masuk mereka wajib menggunakan masker lalu juga hand sanitizer disediakan di setiap sudut,” jelasnya.

Sementara itu penyewa lapak (tenant) tambah Aries masih belum bisa beroperasi penuh. Penyebabnya ada beberapa pengurangan karyawan sehingga tidak bisa memenuhi penggantian jam kerja. Hanya tenant yang menyediakan sembako saja bisa mengikuti jam operasi mall.

Aries belum bisa memastikan kapan penyewa bisa beroperasi secara maksimal. Penyebabnya beberapa peretail ternama internasional menutup banyak outlet.

“Itu akhirnya berpengaruh di kita baik Pulau Jawa maupun Kalimantan. Ditambah lagi item atau artikel display ada masalah di ekspedisi. Jadi tidak selancar seperi keadaan normal,” ucapnya. (JIBI/Bisnis Indonesia/Jaffry Prabu P.)

Leave your comment
Comment
Name
Email