Arsitek Lokal Minta Dilibatkan di Sayembara

Arsitek Lokal Minta Dilibatkan di Sayembara

Ibukotakita— Ikatan Arsitek Indonesia mengharapkan keterlibatan arsitek di wilayah Kalimantan untuk terlibat dalam sayembara perencanaan di ibu kota baru. Ketua Ikatan Arsitek Indonesia  Balikpapan, Wahyullah, mengatakan konsep perencanaan untuk ibu kota memang belum diketahui secara pasti.

Hal itu baru bisa dipastikan setelah penetapan undang-undang sebagai dasar pemindahan ibu kota baru. Setelah itu lanjut dia, akan ada lelang konsultan dan untuk desain urban atau perencanaan kota yang juga disayembarakan.

Terkait dengan konsep, pihaknya telah mengajukan rancangan kota cluster yang dikelilingi hutan. Namun hasilnya memang bergantung pada hasil sayembara nantinya dan konsep yang dikehendaki oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). “Teman-teman daerah harus ikut terlibat ikut sayembaranya. Mulai menyiapkan konsep akan seperti apa,” jelasnya, Senin (23/9/2019).

Dia juga menjelaskan sejumlah perencanaan memang perlu dirahasiakan supaya tidak terjadinya spekulasi. Wahyullah optimistis ibu kota baru akan mendorong terbentuknya metropolitan di luar Jawa. Kondisi itu sekaligus memberikan dorongan yang lebih baik bagi kawasan Indonesia bagian timur. Dengan demikian paradigma bias Jakarta secara perlahan akan mengalami pergeseran.

Sementara itu, Director and Chief Knowledge Worker Ruang Waktu, Wicaksono Sarosa, mendorong supaya arsitek lokal di Balikpapan tidak menjadi penonton di rumah sendiri. Dia mengkhawatirkan proyek lelang perencanaan ibu kota hanya diikuti dan dilakukan di Jakarta. “Padahal kami yang paling tahu kearifan lokal. Kalau jadi penonton di rumah sendiri, itu kan masalah,” jelasnya.

Apalagi sebagai kota gerbang, Balikpapan yang paling pertama merasakan dampak perpindahan ibu kota. Kota minyak harus menyiapkan diri dan mengantisipasi kegiatan sosial ekonomi yang timbul. Dia menyebutkan, walikota  Balikpapan menyampaikan akan lebih dahulu menyiapkan dengan regulasi perkotaan, standar pedestrian dan hal lainnya terkait hal tersebut.

Selama ini hanya Balikpapan yang memiliki tim ahli bangunan gedung sehingga diharapkan lebih siap dibandingkan dengan kota lainnya di Kalimantan Timur dalam menggarap perkotaan. “Secara regulasi Balikpapan sudah siap. Apakah kemudian pemkot bisa mengimplementasikan regulasi. Itu menjadi hal lain,” katanya. (JIBI/Anitana Widya)

 

Leave your comment
Comment
Name
Email