Bakal Jadi Destinasi Wisata, Ini Keunikan Irigasi Pesap Miau Baru di Kutim

Bakal Jadi Destinasi Wisata, Ini Keunikan Irigasi Pesap Miau Baru di Kutim

IBUKOTAKITA.COM— Bendung daerah irigasi Pesap, Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur bakal dimaksimalkan fungsinya. Jika saat ini sebatas sarana pemenuhan ketersediaan air, maka warga desa setempat bakal menyulapnya menjadi daerah tujuan wisata baru.

“Rencananya mau dijadikan sarana rekreasi, kami melihat potensinya memadai. Bendung sering dikunjungi saat ada acara di Desa Miau Baru. Makanya potensi itu kita fikirkan untuk dikelola dengan baik agar masyarakat punya tempat rekreasi,” kata Kepala Desa Miau Baru, Langat Iffung saat mengajak rombongan kunjungan jurnaliatik V Program Kampung Iklim (Proklim) , di Desa Miau Baru, Minggu (15/12/2019) seperti dilansir Antaranews.

Rencananya di kawasan bendungan itu akan dibangun semacam gazebo di areal persawahan. Wisawatan bisa memanfaatkannya untuk santai menikmati keindahan hamparan sawah dan melihat pancuran air bendung Pesap.

Kemudian pada saluran air bendung akan dijadikan objek wisata air dan pusat latihan cabang olahraga dayung. Rencana realisasinya akan dilakukan menggunakan Dana Desa Miau Baru setelah disetujui melalui musyawarah desa.

“Jika teralisasi kami berharap akan menjadi sumber pendapatan asli desa, selain tujuan utamanya sebagai sarana pemenuhan kebutuhan air dan irigasi,” katanya.

Langat Iffung menjelaskan Bendung daerah irigasi Pesap dibangun pada 2008 oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan III Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Luas areal bendung 900 hektare baku, 450 hektare potensial, dan 250 hektare potensial dan dengan ketinggian 2 meter.

“Bendung ini memiliki debit air sebesar 2.934 liter perdetik yang mampu mengaliri sekitar 315 hektare areal persawahan eksisting,” katanya.

Lumbung Padi

Bendung Daerah Irigasi Pesap disebut selama ini menjadi pendukung Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur menjadi lumbung padi Kecamatan Kongbeng dan Kecamatan Muara Wahau.

“Dulu petani hanya mampu panen satu tahun sekali mengikuti musim. Sejak ada irigasi, masyarakat terbantu. Bisa panen dua hingga tiga kali setahun,” ungkap Deputi Direktur Yayasan BIOMA Kaltim, Danang Sukobudi saat mendamping wartawan mengunjungi Bendung Pesap dalam rangkaian Kunjungan Jurnalistik Proklim+, di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur, Minggu.

Desa Miau Baru disebut satu-satunya desa di Kecamatan Kongbeng yang masih memiliki lahan pertanian padi sawah. Luasannya mencapai 315 hektare sawah eksisting yang dijadikan sentra pertanian masyarakat.

Ke depan luasannya dipastikan akan bertambah seiring ditetapkan rencana tata ruang wilayah desa yang menetapkan akan dilakukan percetakan sawah seluas 200 hektare– 300 hektare. “Tentunya ini menjadi potensi pemenuhan kebutuhan ketersediaan beras di Kecamatan Kongbeng dan Kecamatan Muara Wahau khususnya, serta di wilayah Kabupaten Kutai Timur umumnya,” sebut Danang.

Karenananya dia menyebut keberadaan Bendung Pesap sangat membantu Desa Miau Baru mengembangkan usaha pertanian di wilayahnya. Mengingat desa-desa lain di Kecamatan Kongbeng sudah kehilangan lahan sawahnya dialih fungsikan untuk peruntukan lain.

Leave your comment
Comment
Name
Email