Berkunjung Ke Desa Wisata Pela, Surga Pesut Mahakam yang Langka

Berkunjung Ke Desa Wisata Pela, Surga Pesut Mahakam yang Langka

IBUKOTAKITA.COM-Desa Wisata Pela di Tenggarong, Kalimantan Timur, memiliki daya tarik tersendiri yang sayang dilewatkan. Desa ini merupakan surga pesut Mahakam.

Setelah sampai di Kota Bangun, ikuti papan penunjuk arah menuju Desa Liang tempat ferry untuk penyeberangan menuju desa Sangkuliman dan Desa Pela. Bgai traveler yang membawa sepeda motor maka harus menyeberang dengan kapal kelotok ke Desa Sangkuliman sebelum menuju Desa Pela. Biaya penyeberangan kendaraan roda dua dengan kapal hanya Rp 5.000.

Jika traveler tidak membawa kendaraan roda dua bisa langsung menuju kapal dan menyewanya dari Pokdarwis Desa Pela. Sepeda motor bisa diambil di Desa Liang dengan biaya Rp150.000.

Dikutip dari Detikcom, belum lama ini, setelah sampai di Desa Wisata Pela yang menjadi pintu masuk ke Danau Semayang, traveler bisa menunggu saat petang untuk menyaksikan pesut Mahakam. Biasanya sih, pesut-pesut itu hilir mudik di jam-jam tertentu pagi dan sore.

Cukup duduk di deretan rumah apung atau keramba ikan milik warga desa pela, kita bisa melihat rombongan kecil pesut Mahakam yang keluar masuk antara danau semayang dan sungai Mahakam. Jika ingin melihat lebih dekat dan mengabadikan foto pesut Mahakam yang langka dan berstatus terancam punah bisa menyewa kapal Pokdarwis Desa Pela.

Anggota Pokdarwis itu memiliki pengetahuan lokasi dan waktu kemunculan pesut Mahakam. Traveler akan diminta untuk mengikuti aturan untuk melihat pesut dari jarak yang aman. Jadi, siapkan kamera dengan lensa tele, karena pesut Mahakam adalah hewan yang agak susah untuk di foto. Pesut Mahakam tidak seperti lumba-lumba laut yang bisa melompat keluar dari air. Pesut Mahakam hanya muncul untuk bernapas yang dapat dilihat dengan kemunculan sirip punggung, kepala dan ekornya.

Desa wisata Pela tidak hanya wisata tentang menikmati pesut Mahakam, tapi memiliki jalanan kayu yang panjang dan berpemandangan indah. Ada sentra pembuatan ikan asin. Ada jembatan warna-warni.

Selain itu, Desa Pela memiliki museum nelayan Pela. Pada musim tertentu, kita bisa mengikuti kegiatan memancing tradisional menggunakan tangan kosong bersama warga desa pela.

Di samping itu ada Tanjung Tamannoh yang menjadi lokasi perkemahan bagi wisatawan dan tempat terbaik untuk menikmati momen matahari tenggelam di cakrawala Danau Semayang yang luas seperti laut air tawar.

Leave your comment
Comment
Name
Email