BKPM Komitmen Kawal Mega Proyek Pertamina di Balikpapan

BKPM Komitmen Kawal Mega Proyek Pertamina di Balikpapan

IBUKOTAKITA.COM-Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan apresiasi atas berjalannya proyek kilang minyak RDMP RU V Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), dan Lawe-Lawe milik PT Pertamina (Persero) di tengah situasi pandemi saat ini.

“Salah satu yang membuat defisit neraca perdagangan adalah impor minyak dan gas. Presiden selalu bertanya mengapa kita tidak bisa bangun kilang sendiri? Tantangan ini sudah dijawab Pertamina dengan membangun beberapa kilang, salah satunya di Balikpapan,” ujar Bahlil seperti dikutip dari bisnis.com, Sabtu (29/8/2020).

Proyek RDMP RU V Balikpapan & Lawe-Lawe sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) merupakan bagian dari upaya besar yang dilakukan pemerintah dalam rangka mewujudkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan energi nasional.

“Saya kira bangsa ini mampu dihargai oleh negara lain, jika kita semua mampu untuk berkolaborasi dan bekerja sama demi mewujudkan apa yang menjadi target. BKPM berkomitmen memfasilitasi dan mengawal proyek ini hingga tuntas,” kata Bahlil.

Direktur Utama PT KPI Ignatius Tallulembang menyampaikan bahwa Proyek RDMP RU V Balikpapan & Lawe-Lawe adalah proyek terbesar Pertamina dengan nilai mencapai US$6,5 miliar.

Proyek ini akan meningkatkan kapasitas kilang, memperbaiki kualitas produk dan menurunkan harga pokok produksi BBM. Proyek ini tentu akan mendorong peningkatan devisa dan penerimaan pajak.

“Produk yang dihasilkan nantinya akan memiliki standar Euro V. Artinya sudah sama dengan negara-negara maju. Ke depan Indonesia akan menjadi pemain terbesar dan terkuat di kawasan regional, bahkan mengalahkan Petronas Malaysia dan Korea National Oil Corporation (KNOC) Korea Selatan,” ujar Ignatius yang akrab disapa Lete.

Pembangunan proyek kilang ini sudah mencapai 19 persen dan ditargetkan selesai tahun 2023 mendatang. Direktur Utama PT KPB Narendra Widjajanto mengutarakan bahwa semua rencana tetap berjalan sesuai jadwal dan di masa pandemi ini juga sekaligus mendorong Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menyerap tenaga kerja.

“Saat ini tenaga kerja yang terserap adalah sekitar 4.500 orang. Dan tentunya di tahun mendatang akan menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja,” jelas Narendra.

Kilang minyak di Balikpapan terakhir kali diperbarui tahun 1995 dengan produksi mencapai 260.000 barel/hari hingga saat ini. Target kapasitas produksi saat penyelesaian pembangunan di tahun 2023 akan menjadi 360.000 barel/hari.

Leave your comment
Comment
Name
Email