Buntut ABK Tewas, Eks Lokalisasi Samarinda Diserang, 150 LC Karaoke Ngungsi

Buntut ABK Tewas, Eks Lokalisasi Samarinda Diserang, 150 LC Karaoke Ngungsi

IBUKOTAKITA.COM-Sekitar 150 pemandu karaoke yang bekerja di tempat hiburan malam eks lokalisasi Loa Hui memutuskan mengungsi ke sejumlah tempat di Samarinda, Kalimantan Timur. Mereka mengungsi setelah sejumlah warga meluapkan kemarahan karena ada pertikaian yang menyebabkan seorang pengunjung tewas.

Pemandu lagu tersebut meninggalkan 34 wisma di eks lokalisasi yang ditutup 2014 lalu itu. Mereka berbondong-bondong keluar pada Selasa (10/3/2020) setelah ada ancaman dari sekelompok orang yang dendam akubat tewasnya keluarga mereka di kawasan itu.

Mereka terlihat panik meninggalkan lokasi dengan mengendarai kendaraan roda dua meski harus berbonceng tiga sembari membawa barang bawaan yang cukup banyak. Beberapa lainnya memilih menunggu kendaraan roda empat di tempat aparat kepolisian berkumpul untuk membawa mereka keluar dari lokasi itu.

Sebelumnya eks lokalisasi diserang puluhan orang dengan sajam dan batu. Diduga kuat penyerangan ini sebagai buntut terbunuhnya Kamaruddin, 34, dan Daeng Kamaruddin, 41, yang kritis.

Keduanya merupakan pengunjung salah satu wisma karaoke eks lokalisasi Loa Hui, yang kini bernama tempat hiburan malam (THM) Bukit Harapan.

Selain merusak kaca jendela, mereka juga mencari para penghuni yang umumnya telah kabur keluar rumah dan bersembunyi di kawasan perbukitan yang ada di belakang kawasan itu.

Dari 43 wisma, ada sebanyak 31 wisma karaoke hancur berantakan. Sebagian besar yang jadi sasaran amuk massa ialah kaca rumah. Sejumlah warga bahkan harus keluar melalui jendela yang hancur karena tidak mengetahui letak kunci pintunya yang hilang akibat dirusak warga.

Seorang penghuni eks lokalisasi, Santi, 30,  bersyukur tidak kehilangan nyawa ketika rumahnya menjadi sasaran amuk massa. Dia mengatakan semua benda seperti kaca-kaca, TV, hingga sound system jadi sasaran perusakan.

“Saat mereka datang saya di kamar, mendengar ribut-ribut di depan wisma saya langsung lari ke bukit di belakang rumah untuk bersembunyi, barang-barang semua dirusak, saya tidak tahu masalahnya,” kata Santi, seperti dikutip dari Detikcom, Rabu (11/3/2020).

Saat ini Santi justru kebingungan karena rumahnya rusak. Padahal wanita asal Jawa Timur ini tidak memiliki keluarga di Samarinda. “Hari ini mungkin mengungsi ke rumah teman di kampung dekat sini,” kata Santi.

Sementara itu Koordinator Keamanan Eks Lokalisasi Loa Hui, Mustari, mengatakan serangan berlangsung cepat itu membuat warga menjadi panik, dan memilih mengungsi untuk menyelamatkan diri. Dia meminta warga mengungsi untuk menghindari hal tak diinginkan.

Kapolsekta Samarinda Seberang, Kompol Suko Widodo, mengatakan motif pengerusakan adalah salah paham. Dia mengatakan anggotanya sudah mengamankan situasi.

“Jadi kalau ada beberapa orang tadi ke sini hanya sebatas menanyakan kapan ditangkap sudah saya sampaikan bersabar. Anggota pun tetap melakukan pengejaran dan pencarian, untuk mempertanggungjawabkan siapa berbuat ya harus berani bertanggung jawab,” kata Kompol Suko Widodo di tempat terpisah.

Hingga Rabu siang, personel Polresta Samarinda menjaga sekitar lokasi kejadian. Mereka berjaga agar kasus tak terulang. Sejumlah pemilik wisma dan beberapa warga terlihat membersihkan rumah mereka. Untuk sementara mereka mengaku tidak akan melakukan aktivitas hingga kondisi keamanan memungkinkan.

Leave your comment
Comment
Name
Email