Cantik dan Unik, Ini 5 Pakaian Adat di Kalimantan Timur

Cantik dan Unik, Ini 5 Pakaian Adat di Kalimantan Timur

IBUKOTAKITA.COM—Pemerintah berencana memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Namun pemerintah memastikan tidak menghilangkan budaya lokal di daerah itu.

Hal itu ditegaskan Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau PPN/Bappenas Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Vivi Yulaswati.

“Budaya lokal wajib dilestarikan dengan dipindahkannya ibu kota negara ke wilayah Penajam Paser Utara,” kata Vivi Yulaswati saat melakukan pertemuan mengenai pemindahan ibu kota negara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Selasa (19/11/2019).

Kalimantan Timur merupakan salah satu daerah yang cukup terkenal akan kekentalan budayanya. Suku yang ada di daerah Kalimantan Timur merupakan perpaduan antara suku Dayak dan juga Kutai yang merupakan suku asli.

Tak heran jika kemudian ada begitu banyak kebudayaan yamg terlahir dari dua suku tersebut yang menjadi salah satu kebanggan dari daerah Kalimantan Timur. Salah satu keunikan budaya Kaltim terlihat dari busananya.
Berikut lima pakaian adat Kalimantan Timur yang cantik dan unik seperti dilansir dari berbagai sumber.

1. Pakaian Adat Kustin

Baju Kustin merupakan pakaian adat kalimantan timur yang bisanya dikenakan oleh Suku Kutai. Pakaian ini biasanya dikenakan oleh golongan menengah ke atas sebagai pakaian resmi dalam upacara pernikahan di masa silam. Nama “Kustin” berasal dari bahasa Kutai yang berarti busana. Pakaian adat Kustin Kalimantan Timur ini biasanya terbuat dari bagah beludru berwarna hitam.

Lengan baju didesain panjang dan kerahnya tinggi dengan bagian kerah dan dadanya dihiasi dengan pasmen.
Bagi para pria, pakaian adat Kustin umumnya dipadukan dengan celana panjang hitam yang dipasangi dengan dodot rambu bundar berhiaskan lambang Wapen. Sedangkan bagi para wanita, pakaian adat kustin dipakai dengan tambahan berupa kelibun kuing yang terbuat dari sutera.

2. Pakaian Adat Sapai Sapaq

Suku Dayak Kenyah adalah sub-suku Dayak mayoritas yang menduduki provinsi Kalimantan Timur. Sub-suku ini juga mempunyai pakaian adat yang cukup populer juga yang disebut baju adat Ta’a dan baju adat Sape Sapaq.
Pakaian adat Ta’a yaitu pakaian perempuan suku Dayak Kenyah. Pakaian ini terdiri atas Da’ a yakni semacam ikat kepala yang terbuat dari dain pandan, baju atasan sapei inog, dan rok ta’ a.

Sedangkan pakaian adat Sapai Sapaq merupakan pakaian untuk para laki-laki. Tidak jauh berbeda dengan ta’a, Pakaian adat Sapai Sapaq juga mempunyai gaya yang sama. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada pakaian atasnya yang berbentuk seperti rompi, celana dalam ketat, dan aksesori senjata tradisional khas Kalimantan Timur yakni mandau.

Seperti diketahui, corak pakaian adat kalimantan timur sangat beragam dan bervariasi. ada yang coraknya bergambar burung enggang dan harimau (corak khusus untuk bangsawan), dan corak tumbuhan (corak untuk rakyat jelata.

3. Pakaian Adat Dayak Ngaju

Dayak Ngaju sebenarnya tidak dominan mendiami daerah Kalimantan Timur. Suku Dayak Ngaju lebih sering ditemukan menduduki wilayah Kalimantan Tengah. Untuk kaum laki-laki, pakaian tradisional mereka umumnya berupa kain penutup bagian bawah sebatas lutut, rompi, ikat kepala berhias bulu enggang, kalung manik-manik, ikat pinggang dan perisai kayu serta mandau sebagai aksesori pada bagian pinggang.

Sedangkan untuk para kaum wanita, pakaian adat tersebut berupa rok pendek, baju rompi, ikat kepala yang dihiasi bulu enggang, ikat pinggang, kalung manik-manik dan gelang tangan. Suku Dayak Ngaju biasanya menggunakan bahan-bahan alami berupa serat alam, kulit siren, atau kayu nyamun.

Bahan tersebut kemudian dibentuk sedemikian rupa dan dibubuhi warna dan corak hias. Hiasan yang digunakan dalam pakaian adat tersebut sering kali diilhami oleh keyakinan masyarakat di suku tersebut.

4. Pakaian Adat Dayak Bulan Kuurung

Pakaian adat ini terbagi menjadi beberapa jenis. Ada yang didesain tanpa lengan, pakaian dengan lengan pendek (dokot tangan), dan baju dengan desain lengan panjang (lengke). Umumnya baju adat satu ini sering dipakai oleh para dukun.

5. Pakaian Adat Kalimantan Timur Bulang Burai King

Pakaian ini biasanya dikenakan saat upacara adat Dayak. Ciri yang mencolok pada pakaian ini terletak pada hiasan manik-manik serta bulu burung yang dibentuk dengan sedemikian rupa sehingga terkesan lebih indah, rapi dan menarik.

Leave your comment
Comment
Name
Email