Dari 749 Warga Kaltim Peserta Ijtima Ulama, Sebaran Terbanyak Ada di 2 Daerah Ini

Dari 749 Warga Kaltim Peserta Ijtima Ulama, Sebaran Terbanyak Ada di 2 Daerah Ini

IBUKOTAKITA.COM – Kasus pasien positif corona baru atau Covid-19 di Kaltim dari Klaster Gowa atau pelaku perjalanan pada kegiatan Ijtima Ulama Dunia Zona Asia, diperkirakan masih akan terus bertambah dalam beberapa waktu ke depan.

Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, pun mengakui hal tersebut. Apalagi saat ini, kasus corona di Kaltim sedang menuju puncaknya.

“Peningkatan kasus Covid-19 ini memang masih akan terus terjadi. Karena ini memang sudah diprediksi. Dan ini memang perlu kita waspadai,” tuturnya, Senin (27/4/2020).

Khusus untuk Klaster Gowa, pun diakui Andi, juga memang patur menjadi perhatian dan kewaspadaan masyarakat. Karena angka pasien positif Covid-19 dari kasus ini juga mengalami peningkatan yang signifikan selama beberapa hari terakhir.

“Berdasarkan hasil tracking yang telah kami lakukan, dibantu pemerintah kabupaten/kota, data pelaku perjalanan pada Klaster Gowa ini, sudah ada 749 orang,” ungkapnya.

Dari hasil pemetaan yang dilakukan pihaknya, bahwa hampir semua kabupaten/kota di Kaltim, tercatat memiliki warga yang melakukan perjalanan pada klaster tersebut. Kecuali di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Untuk sebaran terbanyaknya berada di Samarinda dan Kutai Timur (Kutim).

“Sesuai data tracking yang kami lakukan dengan Dinas Kesehatan di setiap kabupaten/kota, sebaran terbanyak dari pelaku perjalanan Klaster Gowa ini, berada di Samarinda sebanyak 200 orang. Kemudian di Kutim ada 112 orang,” ungkapnya.

Sedangkan untuk daerah lainnya, yakni Kutai Kartanegara (Kukar) ada 106 orang, Berau 86 orang, Penajam Paser Utara (PPU) 78 orang, Balikpapan 51 orang, dan Paser 46 orang. Kemudian di Kutai Barat (Kubar) ada 41 orang dan Bontang 29 orang.

“Berdasarkan data yang kami miliki hingga saat ini, ada 64 orang dengan status pasien dalam pengawasan [PDP] dari Klaster Gowa. Sementara untuk orang dalam pemantauan (ODP) ada 144 kasus. Untuk orang tanpa gejala [OTG] ada 13 kasus,” jelasnya.

Seakan tidak ada henti-hentinya, Andi kembali mengingatkan, agar masyarakat Kaltim yang merasa melakukan perjalanan pada Klaster tersebut, supaya segera melaporkan diri. Sehingga petugas medis dapat memeriksa kesehatan dari bersangkutan.

“Seperti biasanya, saya selalu mengingatkan dan mengajak masyarakat, yang merasa pernah ke daerah pandemi, terutama daerah transmisi lokal seperti Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur, atau daerah lainnya agar melaporkan diri ke tim gugus tugas atau rumah sakit rujukan,” imbauanya. (Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email