Di Tengah Pandemi, Petani Kaltim Diminta Tetap Tanam Padi

Di Tengah Pandemi, Petani Kaltim Diminta Tetap Tanam Padi

IBUKOTAKITA.COM-Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim Dadang Sudarya minta para petani untuk tetap menanam.

“Pesan Pak Menteri, di tengah pandemi Covid-19 kita tidak berhenti menanam. Karena 260 juta lebih penduduk Indonesia harus tetap makan,” kata Dadang Sudarya saat berdialog dengan Kelompok Tani (Poktan) Hidup Baru 7 dan Poktan Hidup Sederhana Desa Semangko Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara, seperti dikutip dari kaltimprov.go.id, Selasa (16/6/2020).

Pemerintah bertanggung jawab untuk mempertahankan katahanan pangan khususnya beras maupun pangan lainnya. Karena itu, tanpa dukungan para petani, kelompok tani dan gabungan kelompok tani, maka tugas pemerintah akan menjadi sangat berat.

Dadang pun mengapresiasi kerja keras dan usaha para petani yang mendukung program Gerakan Percepatan Tanam Padi Periode April-September 2020.

Dadang menambahkan, sebagaimana diketahui Kalimantan Timur tahun ini dibebani target tanam padi oleh Kementerian Pertanian hanya 26.494 hektare, namun berdasarkan hasil rapat koordinasi Dinas Pertanian se-Kaltim melalui virtual beberapa minggu lalu, ternyata beberapa daerah ada yang menambah luasan tanam, sehingga luasan target juga bertambah.

Sehingga totalnya yang tadinya 26.494 hektare untuk musim tanam periode April-September 2020 bertambah menjadi 34.523 hektare atau ada penambahan sekitar 8.000 hektare lebih.

“Penambahan 34.523 hektare tersebut sudah dicatat oleh Kementerian Pertanian untuk musim tanam periode April-September 2020. Oleh karena itu sudah menjadi komitmen kami di Kaltim juga menjadi komitmen kabupaten/kota jangan mundur lagi, kalau sudah terucap 34.523 hektare dan itu yang dicatat dan dituntut pusat,” tandasnya.

Untuk mencapai target pusat tersebut, kata Dadang, semua harus bersinergi mewujudkannya, tidak hanya dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kaltim, termasuk UPT yang ada di kecamatan-kecamatan dapat melaksanakan Gerakan Percepatan Tanam, seperti di Kabupaten Kutai Timur.

Dia berharap ke depan Kaltim bisa swasembada pangan khususnya padi. Karena saat ini baru bisa mencukupi sekitar 71,1 persen rasio beras lokal dan sekitar 29 persen kebutuhan beras didatangkan dari luar Kaltim.

Petani Kaltim perlu terus meningkatkan motivasi untuk menambah areal tanam dan produksi padi.

“Upaya-upaya untuk meninngkatkan areal tanam maupun produksi pertanian sudah kita lakukan dengan memberikan bantuan bibit unggul baru seperti yang baru saja ditanam varietas Inpari 30, Inpago 8, Inpari 40, Mikongga, Bioner Ciherang Agritan (nutrizink), maupun bantuan alsintan seperti alat menanam transelter kombain,” sebut Dadang.

Dalam dialog tersebut Ketua Poktan Hidup Baru 7 M Idris dan Ketua Poktan Hidup Sederhana Arifudin juga memberikan apresiasi kepada jajaran DPTPH dan BPTP Kaltim yang telah melakukan kunjungan ke Desa Semangko dalam rangka percepatan tanam padi, sehingga menjadi ajang silaturahmi sekaligus sharing terkait permasalahan yang dihadapi para petani.

“Kami di sini sangat memerlukan alat tanam padi, karena luasan areal tanam tidak sebanding dengan jumlah petani yang ada. Sehingga untuk mengantisipasinya terpaksa dilakulan sistem hambur untuk tanam padi, termasuk bantuan bibit padi, peningkatan jalan usaha tani dan irigasi, karena kami di sini hanya mengandalkan tadah hujan,” pinta Idris.

Leave your comment
Comment
Name
Email