Dinkes Kaltim Terus Pantau Kondisi Kesehatan Para Santri Klaster Magetan

Dinkes Kaltim Terus Pantau Kondisi Kesehatan Para Santri Klaster Magetan

IBUKOTAKITA.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim terus mendata para santri asal Kaltim yang baru pulang dari pesantren Kabupaten Magetan. Hasilnya, ada 73 orang santri yang sudah terdata di sejumlah kabupaten/kota di Kaltim.

Tidak hanya itu, berdasarkan hasil rapid test berjenjang yang dilakukan terhadap para santri itu, diketahui jika ada sebanyak 9 orang santri yang menunjukkan reaktif Covid-19 hingga Senin (27/4/2020).

Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menjelaskan gerak cepat itu diambil sebagai upaya antisipasi meluasnya wabah corona di Kaltim. Mengingat, pasien terkonfirmasi positif dari Klaster Magetan banyak bermunculan di sejumlah daerah di Jawa.

“Berdasarkan data sementara hasil tracking yang kami lakukan bersama Tim Gugus Tugas di setiap kabupaten/kota, kami sudah mendata ada 73 santri Kaltim dari Klaster Magetan. Mereka tersebar di 4 kabupaten/kota,” jelasnya.

Ke-4 kabupaten/kota dimaksud yakni Kota Samarinda, Balikpapan, Kabupaten Paser, dan Kutai Kartanegara (Kukar). Dengan sebaran terbanyak berada di Kota Tepian –sebutan Samarinda. “Di Samarinda terdata ada 46 orang, kemudian di Balikpapan 24 orang, Paser ada 1 orang, dan Kukar ada 2 orang,” ungkapnya pada Selasa (28/4/2020).

Sebagaimana hasil rapid test yang dilakukan Dinkes dan Tim Gugus Tugas di masing-masing kabupaten/kota, terdapat 9 santri dengan hasil reaktif. Saat ini, para santri tersebut menjalani perawatan isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing.
“Sebelum hasil rapid test yang baru keluar, awalnya sudah ada 2 santri yang ditetapkan sebagai PDP, karena memiliki hasil reaktif. Kemudian tambahan 7 kasus lainnya, yakni 5 di Samarinda dan 2 di Kukar,” katanya.

Untuk ke-7 santri dengan hasil rapid test reaktif itu, telah ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP), dengan pertimbangan, kondisi kesehatan dari para santri tersebut masih terbilang cukup stabil dan tidak menunjukkan gejala apapun.

“Tapi jika dalam beberapa waktu ke depan, ada dari santri ini yang kondisinya dirasa kurang stabil, atau memburuk, mereka akan langsung kami tetapkan sebagai PDP. Jika memang diharuskan, maka akan langsung kami rawat isolasi di rumah sakit rujukan,” tuturnya.

Untuk memastikan para santri tersebut positif Covid-19 atau tidak, Andi mengaku, pihaknya juga sudah mengambil sampel swab untuk dikirim ke BBLK Surabaya. “Jika sudah ada hasilnya lagi, nanti akan kami sampaikan,” ucapnya. (Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email