Hasil Uji Swab 93 Pasien Corona Kaltim Tertahan di BBLK Surabaya, Ini Sebabnya

Hasil Uji Swab 93 Pasien Corona Kaltim Tertahan di BBLK Surabaya, Ini Sebabnya

IBUKOTAKITA.COM–Dalam 3 hari terakhir, update data pasien corona di Kaltim belum ada satu pun lagi yang keluar dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Akibatnya, Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kaltim belum mempunyai data terbaru apakah ada peningkatan jumlah pasien positif corona atau tidak.

Hal itu dikarenakan sampel swab pasien corona yang akan diuji di BBLK Surabaya jumlahnya cukup membeludak. Karena yang mengajukan uji swab di tempat tersebut bukan hanya dari Kaltim, tetapi hampir sebagian besar daerah di Indonesia.

Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, mengatakan sampai dengan Selasa (14/4/2020), masih terdapat sebanyak 93 data swab pasien yang menunggu diuji oleh BBLK Surabaya.

“Sudah sekitar 3 hari terakhir ini, kami belum ada dapat data update terbaru pasien corona Kaltim. Karena semuanya masih menunggu hasil Swab dari BBLK Surabaya,” kata Andi.

Hingga kemarin, pasien positif corona di Kaltim masih sebanyak 35 kasus. Adapun untuk 93 data swab yang telah dikirim ke BBLK Surabaya, terdiri atas data PDP dan pasien positif corona yang perlu dilakukan uji ulang untuk mengetahui perkembangan kesehatan dari bersangkutan.

“Kalau ada pasien positif corona, masih sama, 35 kasus. Jika pun ada tambahan kasus, hanya pada PDP atau ODP [orang dalam pemantauan] saja,” ujarnya.

Andi menjelaskan, jika permintaan uji swab tidak membludak, maka idealnya hanya membutuhkan waktu 3 sampai 4 jam saja sudah diketahui hasilnya. Tetapi dalam kondisi seperti ini, waktunya bisa molor sampai 2 hingga 3 hari lamanya. Karena antrean dari data swab pasien lain dari berbagai daerah yang masuk di BBLK Surabaya.

“Yang melakukan uji swab di BBLK Surabaya itu, bukan hanya dari Kaltim saja, tetapi juga dari Jawa Timur. Makanya, hasil uji Swab menjadi lambat keluarnya,” kata dia.

Di Pulau Kalimantan yang sudah mempunyai BBLK yakni Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel). Sedangkan Kaltim, masih mengandalkan BBLK Surabaya, sebagaimana Jawa Timur.

“Makanya, kalau ada uji swab, Kaltim memang agak sedikit terlambat dalam update-nya. Makanya, ke depan kami berharap ada laboratorium sendiri, biar cepat kita tahu hasilnya,” harap dia. (Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email