Hebat! Luri Satu-Satunya Wanita Petugas Evakuasi Pasien Positif Covid-19 di Samarinda (Bagian II-Selesai)

Hebat! Luri Satu-Satunya Wanita Petugas Evakuasi Pasien Positif Covid-19 di Samarinda (Bagian II-Selesai)

IBUKOTAKITA.COM- Untuk mengantisipasi penularan virus corona jenis baru penyebab Covid-19, BPBD Kota Samarinda, Kalimantan Timur, membentuk tim khusus yang bertugas mengevakuasi pasien Covid-19. Tim ini terdiri dari tujuh orang, salah satunya Luri Estyani Syarifuddin. Bagaimana perasaan Luri, sapaan akrabnya, saat mengevakuasi pasien positif Covid-19?

Tiap kali membawa pasien PDP, rasa cemas tertular, hingga harus melawan udara panas sudah menjadi bagian dari keseharian tim evakuasi. Luri mengatakan harus memperhatikan empat rekannya yang masuk ke rumah pasien Covid-19.

Dia harus siap siaga mengantar jika ada sesuatu yang dibutuhkan. Proses menjemput pasien membutuhkan waktu yang tidak tentu. Jika waktunya lama, di situlah ujian mental bagi tim evakuasi.

Luri mengungkapkan, meski tersiksa karena menggunakan baju APD, namun hanya dengan cara itu, potensi tertular menjadi sangat kecil.

“Lebih baik tersiksa karena kepanasan, daripada kami tertular. Kalau penjemputan selesai, saya harus lepas perlahan agar tidak ada kebocoran, memastikan mereka tidak menyentuh apapun,” ujarnya seperti ditulis detikcom, Selasa (21/4/2020).

Luri mengatakan, proses pelepasan APD juga butuh waktu. Ada tahap sterilisasi di setiap tahapan pelepasan APD. Hal ini untuk memastikan tidak ada virus yang menempel.

Caranya, setelah penjemputan, petugas langsung disemprot sanitizer. Ketika jas hujan dibuka, mereka harus disemprot lagi. Demikian juga sewaktu membuka hazmat, mereka harus disemprot untuk ketiga kalinya.

“Sampai pada buka lateks juga disemprot lagi, buka handskun semprot lagi. Jadi tiap step harus disemprot,” sebutnya.

Kemudian, seluruh pakaian pelindung yang digunakan langsung dikumpulkan dan dibakar saat itu juga. Tidak boleh ada barang yang dibawa kembali ke markas BPBD Kota Samarinda. Sebab dikhawatirkan akan membawa virus.

Pasrah Kepada Tuhan

Menjadi tim evakuasi yang bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19 tentu paling rentan tertular virus corona. Namun tidak masalah bagi Luri. Dia percayakan hidupnya pada Tuhan.

“Kami selalu ikhtiar, kami sudah menggunakan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, selebihnya kami serahkan pada Tuhan,” kata Luri.

Meski statusnya masih pegawai honorer di BPBD Kota Samarinda, itu tidak menyurutkan semangat Luri. Ketika jumlah pasien Covid-19 terus meningkat, Luri bersama tim evakuasi lainnya memilih tidak pulang ke rumah.

Selain menjaga kesehatan pribadi, dia juga harus memikirkan kesehatan orang lain. Luri tidak mau menjadi median penularan Covid-19.

“Sudah berhari-hari tidak pulang ke rumah. Lebih baik standby 24 jam di kantor. Kami juga sayang keluarga sehingga takut mereka tertular,” ujarnya.

Luri berharap masyarakat bisa memahami bagaimana sulitnya menekan angka penyebaran virus. Luri meminta masyarakat tetap menjaga jarak dan tidak berkerumun agar tidak menambah jumlah penyebaran Covid-19.

“Pekerjaan ini panggilan hati, segalanya kami serahkan pada Tuhan. Tapi kami berharap masyarakat membantu. Jaga kebersihan dan social distancing,” tegas Luri. (Selesai)

Leave your comment
Comment
Name
Email