Ibu Kota Baru Mampu Tampung 3 Juta Warga

Ibu Kota Baru Mampu Tampung 3 Juta Warga

Ibukotakita-Ibu kota baru di perbatasan antara Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, berkapasitas hingga 3 juta penduduk.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, menyebutkan, desain ibu kota baru pada tahap awal memang hanya berkapasitas untuk 1,5 juta orang dengan luas wilayah 40.000 hektare.

Namun masih ada cadangan yang bisa diperluas hingga 180.000 hektare setelah tahap awal tersebut selesai pembangunannya. “Angka itu bisa di atas 1,5 juta bisa sampai dua kali lipat sekitar tiga juta. PNS yang pindah perkiraannya sekitar hampir 200.000 itu sudah termasuk di 1,5 juta,” katanya di Jakarta, seperti ditulis antaranews, Sabtu (5/10/2019)

Di sisi lain, berbagai perkembangan dan pembangunan yang dilakukan akan tetap terkendali sehingga tidak merugikan lingkungan aslinya. Antara lain dengan membatasi kegiatannya yaitu hanya untuk kantor pemerintahan, pendidikan, dan lainnya. “Kotanya inklusif tapi perkembangan dan pertumbuhannya ada kendali supaya tidak melebar ke mana-mana jadi tidak dilepas untuk semua sektor,” ujarnya.

Bambang menyebutkan nantinya ibu kota baru juga menjadi salah satu tujuan urbanisasi sehingga daerah yang tadinya sedikit sekali penghuninya menjadi kota dengan kepadatan tertentu. Hal tersebut juga menjadi alasan bagi pemerintah untuk membangun ibu kota baru dengan berbagai jenis infrastruktur yang terdepan dan terbaik sehingga bisa menjadi referensi bagi kota lainnya.

“Misalnya airnya bisa langsung diminum, gasnya langsung jaringan ke setiap rumah, saluran pembuangan juga setiap rumah ada saluran langsung ke pengelolaan air limbahnya, dan transportasi publiknya juga yang berbasis rel,” katanya.

Selain itu, pemerintah juga melibatkan masyarakat dalam menentukan gagasan desain kawasan Ibu Kota Negara (IKN) yang bertujuan untuk memperoleh berbagai ide dari talent terbaik tentang perencanaan kota.

“Pemerintah punya dasarnya tapi kan ingin melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi. Kami meminta ide dari para pihak terbaik tentang perencanaan kota supaya mereka mengamatinya dan dipilih lalu diterapkan ke master plan,” ujarnya.

Leave your comment
Comment
Name
Email