Ingin Belajar dan Wisata di Ibu Kota Baru, Ini 5 Museum yang Wajib Dikunjungi

Ingin Belajar dan Wisata di Ibu Kota Baru, Ini 5 Museum yang Wajib Dikunjungi

IBUKOTAKITA.COM-– Ibu kota negara (IKN) direncanakan akan dipindah ke Kalimantan Timur (Kaltim), tepatnya Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.

Provinsi Kaltim dinilai layak menjadi kadidat calon lokasi IKN karena salah satunya karena ketersediaan lahan. Dengan luas wilayah 129.000 kilometer persegi. Tapi, kepadatan populasi penduduknya hanya 7 juta jiwa di 10 kota/kabupaten.

Selama ini provinsi ini terkenal memiliki banyak potensi alam yang menjadi andalan wisata. Namun, tak hanya wisata alam, wisata budaya dan ilmu pengetahuan juga ada hlo. Berikut lima objek wisata di lokasi calon ibu kota baru yang bisa menjadi sarana edukasi dan tempat menimba ilmu pengetahuan seperti dirangkum dari berbagai sumber, Jumat  (15/11/2019).

1. Museum Mulawarman

Museum Negeri Provinsi Kalimantan timur Mulawarman merupakan objek wisata budaya yang bermuatan Ilmu Pengetahuan dan sejarah Kerajaan Kutai Kartenegara. Lokasi Museum Mulawarman berada ditengah kota Tenggarong, dari Balikpapan dapat di tempuh melalui jalur darat dan sungai dengan waktu tempuh sekitar satu jam.

Ciri khas Museum Mulawarman pada halaman depan museum terdapat duplikat Lembu Suana yang merupakan lambing Kerajaan Kutai Kartenegara dan kolam berbentuk naga yang merupakan lambing perjalanan hidup dan penjaga alam semesta yang telah menjadi bagian dari mitos masyarakat Kutai.

Yang menarik adalah sebuah Totem yang terbuat dari bahan kayu ulin berukuran tinggi 13 meter dengan diameter 60 centimeter. Totem ini menggambarkan perjalanan hidup masyarakat Dayak dari lahir dewasa sampai meninggal.

Disebelah kanan gedung induk museum terdapat makam raja-raja Kutai Kartenegara yang di lengkapi dengan penataan taman yang apik asri. Dibelakang juga terdapat miniature Goa Kombeng, lokasi ditemukannya Arca dan Prasasti Yupa, bendanya dapat dilihat dalam ruang pameran museum. Di samping museum terdapat kantin dan took souvenir, komplek makam raja dan kerabat Kesultanan Kutai Kartenegara.

2. Planetarium Jagad Raya Tenggarong

Planetarium Tenggarong (wikipedia)
Planetarium Tenggarong (wikipedia)

Planetarium Jagad Raya Tenggarong merupakan sebuah planetarium yang terletak di Jalan Diponegoro, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Planetarium berkapasitas 150 tempat duduk ini dibangun pada tahun 2000 dan resmi dibuka pada 2002. Planetarium Jagad Raya merupakan planetarium ketiga di Indonesia setelah Planetarium Jakarta dan Planetarium Surabaya, Jawa Timur.

Planetarium Jagad Raya terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, di sebelah kiri bangunan Museum Mulawarman. Planetarium ini dibangun pada tahun 2002 dan diresmikan pada tanggal 16 April 2003. Tempat ini merupakan sarana wisata pendidikan untuk menikmati keindahan alam semesta berupa bintang-bintang, planet dan objek-objek langit lainnya. Planetarium ini merupakan tempat Teater Bintang atau teater alam, karena dapat memperlihatkan isi alam semesta serta susunannya.

Alat peraga yang digunakan berupa Proyektor Skymaster ZKP 3 buatan perusahaan Carl Zeiss Jerman, dengan tinggi maksimum 2750 mm dan berat mencapai 250 kg, lensa yang dimilikinya adalah 100 lensa. Memproyeksikan gambar matahari, bulan, komet, meteor, bintang, rasi, galaksi dan lain-lain. Selain proyektor utama, pada Skymaster ZKP 3 juga terdapat pendukung lainnya berupa proyektor effect dan 8 buah proyektor slide yang berfungsi untuk memproyeksikan gambar.

Ruang yang digunakan sebagai ruang peragaan ditempatkan melingkari proyektor dan saat pertunjukan dimulai, ruangan tertutup rapat sehingga tidak ada cahaya yang masuk dan sirkulasi udara di atur dengan pendingin ruangan.

3. Museum Kayu Tuah Himba

Museum Kayu (kemendikbud)
Museum Kayu (kemendikbud)

Museum Kayu Tuah Himba terletak tidak jauh dari Kawasan Waduk Panji Sukarame, Tenggarong,  Kalimantan Timur yaitu berjarak sekitar 600 meter dari Waduk. Dibangun dengan bangunan kayu panggung yang berukuran 20 meter x 20 meter. Dalam museum ini pengunjung dapat melihat beragam potensi alam di Kalimantan seperti beragam jenis kayu-kayu yang ada di Pulau Kalimantan. Koleksi jenis-jenis daun kayu yang dikeringkan 200 buah, koleksi biji-bijian, koleksi potongan log atau batangan pohon yang tumbuh di hutan Kalimantan.

Pengunjung juga bisa melihat buaya Muara yang diawetkan (jantan dan betina), koleksi kepiting pemakan sari kelapa, dan lain-lain.Selain itu ada juga kerajinan Kutai yang terbuat dari rotan, berupa lemari kursi, lampu, tempat tidur dll. Kerajinan dari suku Dayak juga bisa ditemui di museum ini, di antaranya adalah anjat, mandau, ukiran Dayak yang terbuat dari kayu ulin, miniatur rumah khas Dayak.

4. Rumah Dahor

Rumah Dahor (liputan6)
Rumah Dahor (liputan6)

Rumah Dahor berbentuk rumah panggung yang sejak 1997 menjadi lokasi cagar budaya di Balikpapan. Cagar budaya ini menjadi pengingat jejak penemuan sumur minyak pertama Mathilda Balikpapan pada 1897 silam.

Awalnya, terdapat 27 rumah panggung yang dijadikan lokasi cagar budaya di Balikpapan. Namun tiga tahun silam, sebagian rumah terdampak program perluasan kilang minyak Pertamina Balikpapan.

Pertamina punya kepentingan melestarikan cagar budaya Jalan Dahor sebagai titik awal dimulainya industri migas di Balikpapan. Pertamina menggandeng Pemerintah Kota Balikpapan melestarikan keberadaanya dengan menyisakan 9 rumah panggung. Sembilan rumah dibenahi dan dipercantik sehingga mengundang minat masyarakat untuk datang melihat aset peninggalan zaman Belanda ini. Cagar budaya Jalan Dahor diharapkan menjadi objek wisata yang layak dinikmati.

5. Museum Sadurengas

Museum Sadurengas (kemendikbud)
Museum Sadurengas (kemendikbud)

Museum Sadurengas terletak di Jl. Keraton Paser Belengkong Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur. Museum ini merupakan bangunan eks rumah salah satu Sultan Paser, yaitu Aji Tenggara (1844-1873). Namun pada awal abad ke-19 tempat ini kemudian diperuntukkan sebagai istana Sultan Ibrahim Khaliludin. Bangunannya menyerupai panggung yang dalam bahasa Paser “Kuta Imam Duyu Kina Lenja” artinya “Rumah Kediaman Pemimpin yang Bertingkat”.

Belum lama ini bangunan tersebut telah dipugar oleh Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Paser yang dimulai pada awal Bulan Oktober 2008. Museum Sadurengas yang merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang telah memperoleh SK Mendikbud sebagai salah satu banguna bersejarah dengan ciri khas tersendiri yang mewakili gaya dan kharisma pemerintahan pada masa itu.

Leave your comment
Comment
Name
Email