Ini yang Membuat Orang Tua Yakin Jika Bocah Tanpa Kepala Itu Anaknya

Ini yang Membuat Orang Tua Yakin Jika Bocah Tanpa Kepala Itu Anaknya

IBUKOTAKITA.COM – Penemuan jasad anak balita tanpa kepala di anak Sungai Karang Asam, Gang 3, RT 30, Jalan Antasari II, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Samarinda Ulu pada Minggu (8/12/19) lalu, menghebohkan warga sekitar.

Karena kondisi tubuh yang cukup mengenaskan anak balita cukup sulit untuk dikenali identitasnya. Namun begitu, pasangan Melisari,30, dan Bambang Sulistyo,40, merasa yakin, jika bocah malang itu adalah putra mereka bernama Ahma Yusuf Ghazali,4, yang telah hilang sejak dua pekan lalu.

Ada sejumlah alasan yang membuat Melisari dan Bambang merasa yakin. Salah satunya, pakaian yang dikenakan bocah tanpa kepala tersebut mirip atau identik dengan pakaian yang terakhir digunakan Yusuf saat menghilang di tempat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jannatul Athfaal, Jalan AW Syahranie, Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Ulu.

Selain itu, dari sisi usia, antara bocah tanpa kepala dengan anaknya Yusuf memiliki usia sekitar 4 tahun. Bambang Sulistyo menyebutkan, pakaian yang dikenakan bocah tanpa kepala dengan anaknya Yusuf berwarna merah dengan lengan pendek. Di pakaian itu bertuliskan monas. Sedangkan untuk celananya, diketahui berwarna putih bermotif kuning.

“Awalnya, kami sempat merasa ragu pas awal-awal diberitahu. Tapi setelah kami menunggu dan jasad dibersihkan, baru kami yakin kalau itu pakaian anak kami [Yusuf],” ucapnya dengan nada penuh keyakinan.

Lantaran merasa yakin dengan jasad itu, Bambang dan Melisari pun langsung berinisiatif menyiapkan pemakaman. Rencananya, jasad bocah malang itu dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Damanhuri, Kecamatan Sungai Pinang.

“Kami hanya ingin agar anak kami segera dimakamkan. Makanya kami minta agar mayat anak kami bisa kami bawa pulang. Untuk hal-hal lainnya akan kami pikirkan nanti,” tambahnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Damus Asa menuturkan, pihaknya tidak berani menyimpulkan dengan cepat perihal identitas dari jasad bocah tanpa kepala tersebut. Menurutnya, pihaknya perlu melakukan penyelidikan terlebih dahulu dan mengumpulkan semua bukti-bukti terkait itu.

“Sekarang ini kami masif fokus melakukan proses identifikasi. Kalau hasilnya sudah ada baru kami dapat ambil kesimpulannya. Dan saat ini anggota kami masih mengumpulkan semua bukti-bukti yang dibutuhkan,” imbuhnya.

Polisi Gelar Pra Rekonstruksi

Sebelumnya, polisi menggelar pra rekonstruksi atas dugaan menghilangnya Ahmad Yusuf Ghazali di PAUD Jannatul Athfaal. Pra rekonstruksi yang berlangsung pada Senin (9/12/19) itu, dilakukan untuk mencoba mencari mengungkap jarak waktu menghilangnya Yusuf dengan perkiraan waktu jasad bocah tanpa kepala yang ditemukan di anak Sungai Karang Asam. Pasalnya, antara usia jasad dengan waktu menghilangnya Yusuf terbilang cukup lama.

Sebanyak 22 adegan diperagakan pada pra rekonstruksi tersebut. Tak hanya menelusuri lokasi, petugas kepolisian juga meminta enam pegawai PAUD termasuk Mardiana sebagai pimpinannya mereka ulang adegan sebelum Yusuf dinyatakan menghilang.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa mengatakan, dari pra rekonstruksi itu, pihaknya ingin mengetahui bagaimana kronologis Yusuf menghilang.

“Pra rekonstruksi ini untuk memastikan kejadian awal menghilangnya Yusuf. Keterangan dari beberapa guru PAUD juga kami ambil. Dan sejauh ini kami belum berani mengambil kesimpulan apapun atas Yusuf maupun penemuan jasad bocah tanpa kepala,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala PAUD Jannatul Athfaal Mardiana mengatakan, pascamenghilangnya Yusuf, pihaknya telah memasang CCTV. Hal itu sebagai upaya pihaknya meningkatkan kualitas keamanan di tempat tersebut. “Kami sudah memang satu CCTV. Ke depan, kami akan tambah lagi,” ujarnya. (Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email