Inilah Tradisi-Tradisi Unik Suku Dayak

Inilah Tradisi-Tradisi Unik Suku Dayak

IBUKOTAKITA.COM-Suku Dayak dikenal sebagai suku asli pedalaman Borneo yang mendiami wilayah pulau Kalimantan. Suku Dayak dapat dijumpai di Kalimantan bagian Barat, Timur, Tengah, Utara dan Selatan. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS 2010, populasi Suku Dayak di Kalimantan Timur sebesar 351.437 jiwa. Mulanya Dayak bukan merupakan nama sebuah suku. Dayak memiliki arti orang pedalaman. Berikut adalah beberapa fakta mengenai Suku Dayak yang dilansir oleh ibukotakita.com, Sabtu (1/2/2020).

  1. Telingaan Aruu

Telingaan Aruu merupakan sebuah tradisi adat Suku Dayak dengan cara memanjangkan telinga mereka. Biasanya, Suku Dayak menggunakan alat pemanjang daun telinga mereka dengan anting-anting berbentuk gelang dari tembaga, atau dalam Bahasa Kenyah disebut Belaong.

Ada dua jenis anting-anting yang digunakan untuk memanjangkan daun telinga mereka yakni hisang semhaa yang dipasang di sekeliling lubang daun telinga dan hisang kavaat dipakai pada lubang daun telinga. Tidak semua Suku Dayak melakukan tradisi ini, hanya yang mendiami wilayah pedalaman, seperti masyarakat Dayak Kenyah, Dayak Bahau, Dayak Penan, Dayak Kelabit, Dayak Saban, Dayak Kayaan, Dayak Taman, dan Dayak Punan.

  1. Kwangkey

Kwangkey atau Kuangkay merupakan upacara kematian adat Suku Dayak Benuaq di daerah pedalaman Kalimantan Timur. Kwangkey berasal dari kata ke dan angkey. Ke berarti melakukan atau melaksanakan dan angkey berarti  bangkai. Maka, Kwangkey dapat diartikan sebagai buang bangkai. Lebih jelasnya yakni melepaskan diri dari segala kedukaan dan mengakhiri masa berkabung.

Upacara adat ini dilaksanakan dengan maksud menghormati dan memuliakan roh para leluhur yang sudah meninggal. Setelah dilaksanakannya upacara adat ini, diharapkan roh-roh tersebut memperoleh kebahagiaan dan tempat yang lebih baik.

  1. Kaharingan

Suku Dayak dikenal menganut kepercayaan Kaharingan. Agama Kaharingan telah bergabung ke dalam kelompok agama Hindu sehingga mendapat sebutan Agama Hindu Kaharingan. Namun ada pula sebagian kecil masyarakat Dayak kini mengonversi agamanya dari agama Kaharingan menjadi agama Buddha versi Tionghoa. Agama Islam juga dianut oleh beberapa Suku Dayak. Hal tersebut dikarenakan adanya perkawinan dengan Suku Melayu.

  1. Tari Gantar

Suku Dayak di Kalimantan Timur memiliki tarian khas yang bernama Tari Gantar. Tarian ini merupakan sebuah tari pergaulan muda-mudi Suku Dayak Benuaq dan Suku Dayak Tunjung yang ada di Kabupaten Kutai Barat. Dilansir dari wikipedia, tarian ini menunjukkan ekspresi kegembiraan serta keramah-tamahan mereka ketika menyambut tamu, baik wisatawan atau orang-orang yang dihormati. Fungsi dari tari ini juga sebagai tarian sambutan untuk para pahlawan dari medan perang. Tarian Gantar terbagi menjadi tiga jenis, yakni Gantar Rayat, Gantar Busai, dan Gantar Senak dan Kusak.

  1. Makanan Khas Suku Dayak

Kue Dange merupakan salah satu makanan khas Suku Dayak. Para wisatawan yang bertandang ke daerah Kalimantan pun akan mencari panganan unik ini. Memiliki rasa renyah dan gurih, kue ini mampu membuat orang yang memakannya menjadi ketagihan. Berbahan dasar parutan kelapa, adonan dari kue ini dicampur dengan tepung dan sedikit gula. Perpaduan bahan-bahan tersebut akan menciptakan sensasi rasa yang memanjakan lidah. (Bunga Oktavia)

Leave your comment
Comment
Name
Email