Kasus Balita Tanpa Kepala Ditutup, Polisi Tetapkan 2 Tersangka

Kasus Balita Tanpa Kepala Ditutup, Polisi Tetapkan 2 Tersangka

IBUKOTAKITA.COM-Polisi menghentikan penyelidikan kasus balita Muhammad Yusuf Ghazali, 4, yang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa tanpa kepala. Polisi menutup kasus ini setelah hasil autopsi menunjukkan tidak ada kekerasan pada tubuh korban.

“Berdasarkan hasil autopsi terhadap Yusuf yang dilakukan Selasa [18/2/2020] pekan lalu di TPU Muslimin, Jalan Damanhuri, kami tim Forensik Mabes Polri telah melakukan penelitian dan memastikan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Yusuf,” kata dokter spesialis forensik Mabes Polri, Kombes Sumy Hastry Purwanti, di Aula Polresta Samarinda, seperti dikutip dari Detikcom, belum lama ini.

Bayi Yusuf ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di anak Sungai Karang Mumus di Jalan Pangeran Antasari II pada 8 Desember 2019. Hastry menyebut hilangnya kepala bayi Yusuf karena pembusukan tubuh korban.

“Hilangnya kepala karena adanya pembusukan setelah jenazahnya berada 16 hari di dalam air,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia mengatakan struktur tulang di tubuh bayi Yusuf lengkap, bahkan berdasarkan penelitian tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. Karena itu, polisi memastikan bayi Yusuf tewas tenggelam.

“Tidak ditemukan tanda kekerasan di jasad Yusuf, jadi bisa dibilang Yusuf meninggal karena tenggelam,” kata Hastry.
Sementara itu, Kapolresta Samarinda Kombes Arif Budiman menambahkan hasil forensik membuat penyelidikan kasus tewasnya balita Yusuf berakhir.

Polisi sudah menetapkan dua pengajar di PAUD Jahnatul Ahfan sebagai tersangka karena kelalaian yang mengakibatkan Yusuf meninggal dunia.

“Otomatis berakhir dan kita sudah tetapkan dua orang guru PAUD sebagai tersangka” jelas Arif.

Sementara itu, menanggapi hasil autopsi yang dilakukan Mabes Polri, ayah kandung bayi Yusuf, Bambang, mengaku pasrah. Pihak keluarga, kata Bambang, sudah tenang lantaran kasus tewas anaknya sudah jelas.

“Alhamdulillah kini sudah jelas penyebab kematian anak kami, karena sebelumnya kematian anak kami terkesan banyak kejanggalan, kini kami bisa lega,” kata Bambang.

Kasus ini bermula saat anak usia balita itu dititipkan di PAUD dan hilang. Dia ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan tanpa kepala di sungai tidak jauh dari PAUD itu.

Leave your comment
Comment
Name
Email