Kereta Api Jadi Prioritas Jaringan Transportasi di IKN

Kereta Api Jadi Prioritas Jaringan Transportasi di IKN

IBUKOTAKITA.COM-– Transportasi di Ibu kota negara di Kalimatan Timur dikonsepkan memiliki tiga ring di mana kereta api  masuk menjadi salah satu moda transportasi yang diprioritaskan. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Hindro Surahmat, yang juga masuk sebagai tim penataan transportasi di proyek Ibu kota Negara atau IKN.

“Ada tiga ring yakni ring pertama yaitu radius 5 kilometer harus didominasi nonmotorized atau [kendaraan] ramah lingkungan, kemudian ring kedua yang lebih besar yakni sekitar [radius] 10 kilometer menggunakan basis angkutan massal. Di ring ketiganya menggunakan kereta. Di antaranya juga akan dihubungkan kereta antarkota. Sementara ini seperti itu konsepnya,” paparnya di Jakarta, pada Jumat (8/11/2019).

Dalam catatan Bisnis, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa untuk pengembangan konektivitas di ibu kota baru, transportasi massal yang paling dimungkinkan adalah kereta api.

Alasannya, kereta adalah moda transportasi yang ramah lingkungan, kapasitas muat penumpang lebih banyak, dan dari sisi waktu dan jarak tempuh juga tepat waktu. Apalagi selama ini di pulau Borneo juga terdapat kereta angkutan barang yang nantinya bisa berpotensi untuk dijadikan angkutan penumpang.

Selain itu, guna menekan tingginya biaya investasi pengembangan kereta api yang terletak pada pembangunan rel, Menteri Budi berharap ada pengaplikasian teknologi tinggi yakni kereta tanpa rel bisa dilakukan. “Tapi ini memang teknologi baru, jadi harus perlahan-lahan diterapkannya,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Smart Metropolitan

Konsep smart metropolitan masuk dalam pengembangan ibu kota baru di Kalimantan Timur. Deretan moda transportasi umum pun disiapkan pemerintah untuk menunjang modernitas ibu kota baru.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengungkapkan transportasi massal di ibu kota baru akan dibuat senyaman mungkin. Langkah ini untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.Untuk memenuhi hal tersebut, pemerintah akan membangun Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) hingga Autonomous Rapid Transit (ART) dan juga Bus Tanah Air (Amfibi).

Seperti diketahui, pemerintah telah resmi menunjuk Panajam Paser Utara dan Kutai di Kalimantan sebagai ibu kota baru. Pembangunan infrastruktur dasar disana akan dimulai tahun depan. “Teknologi seperti MRT, ART atau Autonomous Rapid Transit akan kita hadirkan di sana,” kata Budi Karya dalam sebuah acara diskusi bertajuk Transportasi Massal di Ibu Kota Baru’ Seperti Apa?, di Jakarta, Kamis (10/10/2019) seperti dikutip liputan6.com.

Dia menjelaskan bahwa jenis-jenis transportasi di ibu kota baru tersebut memang belum familiar khususnya untuk ART. ART adalah kereta tanpa kabel listrik dan rel. Kereta ini akan berjalan di jalan raya dengan rel virtual.

“Teknologi itu sendiri masih belum terlalu banyak dilakukan tetapi dengan suatu semangat yang baik, dengan kemampuan teknologi yang dimiliki oleh teman-teman kita di Inka di kereta api, kita yakin dapat melakukan itu semua,” ujarnya.

Selain transportasi kereta, transportasi laut juga menarik dibangun di Ibu Kota baru. Karena ada teluk yang cukup besar di sana. “Angkutan kapal juga menarik karena ada satu teluk sepanjang 80 km dengan lebar 5 km. Ini tidak terbayangkan, bisa menjadi suatu daya tarik luar biasa untuk ibu kota baru,” ungkapnya.

Dalam kesempatan serupa, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, Sugihardjo, mengungkapkan bahwa di Ibu Kota baru yang memiliki banyak danau akan dihadirkan bus amfibi dengan brand bus tanah air.

Nantinya, bus tersebut dapat berfungsi sebagai alat angkut di darat maupun di air. “Karena lebar teluk di sini bisa 5-7 km, teluk ini merupakan lokasi paling strategis untuk pelabuhan di seluruh Kalimantan,” katanya.

Leave your comment
Comment
Name
Email