King Of The King, Penipuan Berkedok Dana Amanah

King Of The King, Penipuan Berkedok Dana Amanah

IBUKOTAKITA.COM–Indonesia sedang marak dihebohkan dengan kasus berdirinya beberapa kerajaan baru yang muncul dalam jangka waktu bersamaan. Setelah Keraton Agung Sejagat lalu disusul Sunda Empire, kini King Of The King kerajaan baru dari Tangerang yang kini merebak ke Kalimantan Timur. Dilansir dari detiknews, Kamis (30/1/2020), King of The King dipimpin oleh Dony Pedro. Kelompok ini mencuat ke permukaan pada 21 Januari 2020 di Jl. Muala Hasanudin, Cipondoh, Tangerang.

Saat itu terbentang spanduk besar. Isinya berupa klaim King of The King yang akan melunasi seluruh utang negara. Kelompok ini punya perpanjangan bernama Indonesia Mercusuar Dunia (IMD). Jaringannya sampai ke Kalimantan Timur. Berdasarkan info yang didapat, pengikut IMD yang terafilisasi dengan King of The King berjumlah 93 orang. Anggotanya tersebar di wilayah Samarinda, Berau, Kutai Timur. Jumlah pengikut IMD di Kutai Timur ada 20 orang anggota.

BU dan Z merupakan kaki tangan King of The King di Kalimantan Timur (Kaltim), berusaha merekrut anggota sebanyak-banyaknya. Polisi menyebut BU pernah bertemu dengan Dony Pedro di Bandung pada Juli 2019. BU dan Z diketahui pernah berkomunikasi dengan Dony Pedro yang disebut presiden King of The King. BU berani memalsukan dokumen berisi kepemilikan rekening Rp720 triliun demi meyakinkan calon anggota. “Jelas [dokumen] palsu. Kita sudah crosscheck ke BNI di wilayah sini,” ujar Kapolres Kutai Timur, Kaltim, AKBP Indras Budi Purnomo.

Kasatreskrim Polres Kutai Timur, AKP Ferry Putra Samodra, menjelaskan dokumen palsu ini dibuat atas nama tersangka BU. Tugas yang diemban tersangka BU dan Z yakni merekrut anggota King of The King dengan nama Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) sekaligus meminta uang bayaran Rp1,75 juta per orang dengan sebutan dana amanah Allah.

“Mereka [tersangka] menjanjikan ke masyarakat [dikembalikan dana setoran] Rp1-3 miliar. Untuk meyakinkan [calon anggota] mereka sengaja menunjukkan dokumen. Ada dokumen BNI soal yang bersangkutan BU memiliki harta Rp720 triliun untuk meyakinkan warga ketika mendaftar,” ujar AKP Ferry.

Ferry melanjutkan, tidak semua korban sanggup untuk langsung membayar, ada pula korban yang menyicil membayar uang setoran tersebut. “Tapi tidak semua sanggup [langsung membayar]. Ada yang bayar cicil. Kalau versinya pelaku belum sampai Rp100 juta [di Kaltim], karena ada yang dicicil,” ujar AKP Ferry. Mereka mulai membual sejak 28 hingga 30 Maret 2019. Setiap setoran yang masuk langsung ditransfer ke rekening yang disebut milik presiden King of The King Dony Pedro. (Bunga Oktavia)

Leave your comment
Comment
Name
Email