Kontur Jalanan Ibu Kota Baru Naik-Turun, Jokowi Sebut Arsitek akan Senang

IBUKOTAKITA.COM – Kontur di lokasi ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur naik-turun. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut arsitek sangat senang mendesain bangunan dengan kontur tersebut.

“Arsitek kalau ditanya jaminan mereka senang sekali dengan kondisi naik-turun seperti itu dibanding kalau hanya datar saja saya pastikan akan lebih senang kalau arsiktek, juga Sepaku dan Balikpapan dekat sekali,” ujar Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12/2019).

Selain itu, Jokowi memproyeksikan IKN yang baru berkonsep green city. Jokowi sudah memerintahkan Menteri LHK Siti Nurbaya membangun kebun bibit.

“Saya sudah perintahkan menteri kehutanan dibuat kebun bibit nursery 100 hektare membuat jutaan bibit di situ sehingga kawasan itu akan menjadi kawasan yang hijau dan penuh dengan oksigen, tidak ada polusi nggak ada limbah,” ujar Jokowi.

Dalam waktu dekat, Jokowi ingin desain IKN yang baru sudah siap. Sehingga bisa segera dimulai tahapan membangun gedung-gedung di klaster pemerintahan l.

“Bulan Juni sudah rampung kemudian langsung dilakukan land clearing dan pembangunan infrsatruktur dasar sehingga kita harapkan tahun depan sudah mulai pembangunan gedung-gedungnya terutama akan diselesaikan untuk gedung-gedung pemerintahan lebih dulu,” kata Jokowi.

“Sehingga klaster pemerintahan yang kita harapkan 2023 sudah bisa diselesaikan,” imbuhnya.

Didampingi 7 Menteri

Presiden Joko Widodo meninjau langsung lokasi ibu kota negara Indonesia yang baru di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, didampingi tujuh menteri.

Presiden Jokowi yang meninjau lokasi ibu kota negara baru pada Selasa (17/12/2019) sore itu, didampingi Sekretaris Kabinet Promono Anung, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Tohir, serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono juga ikut mendampangi Presiden.

Nampak pula Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor dan Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud hadir dalam kunjungan Presiden di lokasi ibu kota negara baru di wilayah Kecamatan Sepaku tersebut.

Rombongan Presiden Jokowi tiba di Menara Sudharmono di kawasan Hutan Tanam Industri PT ITCI Hutani Manunggal di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar pukul 16.30 Wita.

Di bawah guyuran hujan, Presiden berkeliling di sekitar menara pemantau api berwarna kuning setinggi lebih kurang 20 meter tersebut yang diperkirakan titik nol lokasi ibu kota negara Indonesia yang baru tidak jauh dari menara itu.

“Pembangunan infrastruktur ibu kota negara akan mulai dibangun pertengahan 2020, sebab desain gagasan akan diputuskan dan digambar detail, yang ditarget selesai selama enam bulan,” ungkap Presiden Jokowi.

Akan Dibagi 3 Kawasan

Kawasan ibu kota negara lanjut Presiden, dibagi menjadi tiga kawasan, yakni kawasan inti pemerintahan, kawasan ibu kota negara dan kawasan perluasan ibu kota negara.

Namun, untuk lokasi Istana Negara serta gedung pemerintahan belum dapat dipastikan karena menurut Jokowi, lokasinya akan ditentukan oleh arsitek yang membuat perencanaan pembangunan ibu kota negara.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyatakan, lokasi ibu kota negara Indonesia yang baru di wilayah Provinsi Kalimantan Timur tersebut berbentuk forest atau hutan yang mencerminkan identitas Pulau Kalimantan.

“Kawasan 256.000 hektare ibu kota negara nantinya, betul-betul menjadi kawasan hutan mencerminkan Kalimantan sebenarnya,” ujarnya.

Lokasi pemindahan ibu kota negara Indonesia telah ditetapkan Presiden Joko widodo di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara.

Sepaku adalah satu kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara yang memiliki empat kelurahan dan 11 desa berbatasan dengan Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.