Harga Masker dan Hand Sanitizer Naik Tajam, Polresta Samarinda Lakukan Sidak

Harga Masker dan Hand Sanitizer Naik Tajam, Polresta Samarinda Lakukan Sidak

IBUKOTAKITA.COM-Sejak kabar virus covid-19 atau virus corona masuk ke Indonesia beredar, masker dan hand sanitizer mengalami kelangkaan. Kalau toh barangnya ada, harganya naik berkali-kali lipat.

Fenomena ini bukan hanya terjadi di Jakarta, melainkan juga terjadi di Samarinda Kalimantan Timur.

Harga masker merek Q-Frezz isi 50 lembar yang normalnya adalah Rp50.000-Rp70.000 naik menjadi Rp150.000. Jenis lainnya, seperti N95 isi 20 lembar dijual per satuan seharga Rp30.000 per kotaknya mencapai Rp450.000.

Sedangkan hand sanitizer merek Aseptan Liquid dan gel, untuk harga normalnya Rp60.000-Rp75.000 saat ini mencapai Rp 120.000 hingga Rp150.000.

Untuk mengantisipasi adanya penimbunan, Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah apotek dan distributor alat kesehatan, pada Selasa siang ( 3/3/2020).

Ada sejumlah empat apotik dan toko obat yang didatangi oleh petugas kepolisian diantaranya di Jl. Palang Merah, Jl. S. Parman dan Jl. Kadrie Oening, Samarinda.

“Kami melakukan sidak terkait ketersediaan masker dan sanitizer, jangan sampai isu virus Corona ini meresahkan masyarakat. Dan ada oknum-oknum yang memanfaatkan kondisi kepanikan warga,” ungkap Kanit Eksus Satreskrim Polresta Samarinda, Iptu Akhmad Wira kepada awak media.

Menurutnya, pihaknya hanya melakukan antisipasi adanya oknum yang nakal dan menjual masker dan hand sanitizer dengan harga yang tak wajar.

Lebih lanjut kata dia, dari empat titik yang disidak, hanya satu toko yang menjual masker dan hand sanitizer, sedangkan satu toko lainnya hanya tersedia hand sanitizer.

Dan dua lainnya, ketersediaan masker dan hand sanitizer kosong.

“Untuk stok masker dan hand sanitizer yang masih ada dijual dengan harga dua kali lipat, dari harga biasa karena sudah mengalami kenaikan dari distributornya,” ujarnya.

Pihaknya akan terus memantau apotek maupun suplier alat kesehatan.

“Kalau misalnya ada kedapatan warga yang beli dalam jumlah banyak, untuk dijual kembali akan dilakukan penindakan sesuai dengan semestinya,” bebernya.

Selain itu, pihaknya akan melakukan patroli cyber memantau warga yang melakukan penjualan online jika peruntukannya tidak sesuai dan harganya tidak masuk akal. (Antara)

Leave your comment
Comment
Name
Email