Pasar Tradisional di Paser Kaltim Dijaga Polisi, Wah Ada Apa Ya?

Pasar Tradisional di Paser Kaltim Dijaga Polisi, Wah Ada Apa Ya?

IBUKOTAKITA.COM-Polisi mewajibkan warga dan pedagang di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim), memakai masker dan menjaga jarak. Kewajiban ini dibuat karena jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) terus meningkat.

“Bagi para pedagang wajib mencuci tangan empat jam sekali dengan sabun dan menjaga jarak (physical distancing) dengan orang lain. Hal sama juga berlaku bagi petugas parkir di pasar-pasar,” kata Kapolres Paser AKBP Murwoko kepada detikcom, Kamis (30/4/2020).

Dia mengatakan tindakan ini untuk mencegah penyebaran Corona (Covid-19). Kelompok pedagang, pengunjung, pengelola MCK, hingga petugas parkir wajib mengikuti SOP yang sudah dibuat.

Petugas kepolisian juga ditempatkan di pasar-pasar untuk memastikan dan mengedukasi warga yang masuk pasar menggunakan masker. Polres Paser telah menetapkan kawasan Pasar Senaken di Kota Grogot sebagai kawasan wajib masker.

“Sebagai bentuk antisipasi penyebaran Covid-19, kami bersama instansi terkait menetapkan Pasar Senaken sebagai kawasan wajib masker. Siapa pun yang berada di kawasan ini harus mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah,” kata dia.

Kawasan Pasar Senaken merupakan sentra pasar tradisional di Kota Grogot. Polisi juga menyediakan masker kain yang bisa dibawa pulang pedagang ataupun warga. Selain itu, para pedagang dan pengunjung diharapkan mau mencuci tangan setiap datang dan keluar dari pasar.

“Di kawasan pasar tempat cuci tangan dengan sabun. Siapa pun yang akan masuk dan keluar dianjurkan untuk cuci tangan dengan sabun,” tutur Murwoto.

Sementara itu, Suryani, pedagang ayam potong di Pasar Senaken, mengaku senang atas adanya petugas yang mengawasi di pasar. Suryani mengaku takut juga atas terus bertambahnya jumlah pasien positif di daerah itu. Dia mengaku khawatir jika pemerintah Kabupaten Paser memberlakukan PSBB.

“Kalau PSBB warga nggak boleh keluar, nggak boleh berjualan, kami bisa apa, penghidupan kami hanya berjualan di pasar ini saja,” kata Suryani.

Dari itu ia berharap pemerintah dan aparat kepolisian tidak hanya sebentar melakukan pengawasan. Kalau perlu, hingga wabah ini benar-benar hilang dari Kabupaten Paser.

Leave your comment
Comment
Name
Email