Pemkot Samarinda Luncurkan E-Retribusi di 3 Pasar Tradisional

Pemkot Samarinda Luncurkan E-Retribusi di 3 Pasar Tradisional

IBUKOTAKITA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), kembali meluncurkan sistem pembayaran retribusi berbasis elektronik (e-retribusi) untuk pedagang pasar tradisional. Peluncuran berlangsung di 3 pasar, yakni Pasar Merdeka, Palaran, dan Komplek Citra Niaga, Kamis (6/8/2020).

Untuk sistem pembayaran ini Pemkot Samarinda menggandeng Bank Kaltimtara dan acara dilakukan secara virtual. Khairul Zaman Direktur Bisnis Bank Kaltimtara Syariah mengatakan jika peluncuran e-retribusi sebagai pilot project gerakan non tunai yang dicanangkan Bank Indonesia untuk pasar tradisional.

“Jadi program ini merupakan bagian sinergitas antara Bank Kaltimtara dan Dinas Perdagangan dalam membantu percepatan transaksi pedagang dalam membayar retribusi,” sebutnya seperti dilansir akun Instagram @pemkot.samarinda, Kamis (6/8/2020).

Ia menjelaskan lewat e-retribusi, pedagang tinggal menggesekkan kartunya ke perangkat mesin electronic data capture (EDC) yang disediakan. Kartu yang dimaksud tersebut, kata dia, bisa sebagai kartu keanggotaan pedagang pasar dan juga kartu ATM.

“Jadi kegunaannya bisa multifungsi bagi pedagang pasar,” celetuknya.

Sementara Wali Kota Samarinda, Syaharie, Jaang yang menyaksikan secara langsung via virtual peluncuran tersebut, mengatakan jika e-retribusi sebagai wujud komitmen Pemkot untuk meningkatkan transparansi dalam pengelolaan pendapatan daerah sekaligus memudahkan pedagang dalam membayar retribusi.

“Sebenarnya peluncuran hari ini [Kamis] bagian dari implementasi perjanjian kerjasama antara Bank Kaltimtara dan Dinas Perdagangan 23 Januari kemarin. Alhamdulillah akhirnya bisa terlaksana,” kata Jaang.

Ia berharap dalam waktu dekat sistem tadi juga bisa dikembangkan ke pasar tradisional yang lain. Mengingat sambung di Samarinda sendiri saat ini ada sebanyak 12 pasar tradisional dengan 4.000 pedagang yang perlu mendapatkan pelayanan yang sama secara bertahap.

“Karena sistem ini untuk mensukseskan program pemerintah pusat yang menggalakkan gerakan non tunai. Jadi sudah saatnya perlahan kita bergeser ke pembayaran elektronik. Semoga ke depan sistem ini juga bisa melayani pasar semi modern dan modern,” harapnya. (Mikola Muhammad Akbar)

Leave your comment
Comment
Name
Email