Pemprov Kaltim Limpahkan Sebagian Pekerjaan Jalan Tol ke BPJT, Ini Alasannya

Pemprov Kaltim Limpahkan Sebagian Pekerjaan Jalan Tol ke BPJT, Ini Alasannya

IBUKOTAKITA.COM – Permasalahan demi permasalahan seolah tidak ada habisnya dalam pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Mulai dari persoalan sengketa lahan hingga seratnya anggaran menjadi persoalan yang kerap menghadang megaproyek tersebut.

Terbaru, anggota Komisi III DPRD Kaltim Agus Suwandy membeberkan, jika ada sebagian dari jatah proyek Jalan Tol Balsam yang dikerjakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim yang telah dilimpahkan ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Pelimpahan itu dikarenakan adanya perubahan desain pekerjaan.

Proyek yang dimaksud berada di Seksi I, tepatnya di segmen 5. Di areal itu, terdapat jalan tol sepanjang 2,2 kilometer (km) yang semestinya menjadi tanggung jawab Pemprov Kaltim. Namun karena ada perubahan desain terhadap proyek itu pada 2018, maka terjadi perubahan pada rencana pelaksanaan pembangunan jalan tol.

“Pada awal perencanaan proyek jalan tol, ada terdapat kegiatan pengerukan rawa. Makanya ada perubahan terhadap desain pada 2018,” kata Suwandy, Selasa (26/11/2019).

Berdasarkan perubahan desain proyek di sesi I, disepakati adanya pengalihan sebagian dari pekerjaan tersebut. Dari panjang jalan tol 2,2 km di segmen 5, sekitar 1 km diserahkan kepada BPJT. Kemudian 1,2 km tetap dikerjakan oleh Pemprov Kaltim.

“Yang mengerjakan pengerukan dan konsolidasi tanah untuk pembangunan jalan tol sepanjang 1,2 kilometer itu adalah Pemerintah Kaltim. Dan pekerjaannya sudah diselesaikan,” tuturnya.

Pelimpahan sebagian dari proyek jalan tol itu berdampak pada molornya proyek tersebut. Sejak pelimpahan dilakukan 2018 lalu hingga November ini, ternyata pengerjaan segmen tersebut belum selesai dilaksanakan oleh BPJT. Apa penyebabnya, Suwandy mengaku belum mengetahuinya.

“Mengapa tidak optimal jalan tol itu dikerjakan, karena memang ada pengalihan satu segmen di segmen 5. Dan yang menyelesaikan itu adalah BPJT,” jelasnya.

Akan Berkurang

Hal lain yang mendapatkan sorotan politikus Partai Gerindra tersebut yakni keberadaan dana Rp400 miliar yang dialokasikan Pemerintah dan DPRD Kaltim untuk pembangunan segmen 5. Karena pada awal proyek itu disusun, anggaran Rp400 miliar itu untuk pengerjaan jalan tol sepanjang 2,2 km.

Namun dengan adanya pengalihan sebagian pekerjaan itu, otomatis pembiayaan yang bersumber dari APBD Kaltim juga akan berkurang. Dalam artian, akan ada anggaran lebih yang tidak terpakai dengan dikuranginya panjang pekerjaan jalan tol di segmen 5 sepanjang 1,2 km. Suwandy pun mempertanyakan sisa anggaran tersebut dialihkan dan dimanfaatkan untuk apa.

“Saya sudah bertanya berkali-kali kepada pemerintah, uang yang sekitar Rp400 miliar itu untuk segmen 5, itu ke mana? Pemerintah bilang, kalau dana itu dipakai optimalisasi untuk konsolidasi tanah. Saya kira ini memang (cukup) rawan,” imbuh Suwandy.

Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk pengerjaan jalan tol yang terletak di KM 38 menuju KM 13 di Balikpapan masih terdapat dua titik pekerjaan yang belum dirampungkan.

Sementara jalan tol dari km 38 sampai km 13 di Balikpapan, diakui dia, memang terdapat dua titik yang belum selesai dikerjakan. Termasuk di titik km 38 itu sendiri. Adapun untuk titik yang lainnya, tinggal menunggu proses pembebasan lahan saja lagi.
“Ada sedikit sengketa lahan. Itu saja kewenangan APBD Kaltim. Kalau km 38 sampai ke daerah Palaran, ada sekitar tiga titik [lokasi] juga yang belum diselesaikan, baik di Tahura maupun di segmen di Palaran. Itu tanggung jawab BPJT. Janjinya Desember ini selesai semua,” ungkapnya.

Agus Suwandy menegaskan, jika dirinya tidak begitu yakin bila semua segmen jalan tol dapat dirampungkan akhir tahun ini. Jika melihat dari progres pengerjaan di sejumlah jalan tol, Suwandy menyebut, setidak-tidaknya masih dibutuhkan waktu 5-6 bulan lamanya.

“Kalau hanya mengoperasikan di seksi 2-3 saja, ya mungkin-mungkin saja. Kalau dari Palaran ke km 38 mungkin sudah bisa dibuka. Tapi kalau secara keseluruhan jalan tol, saya meyakini masih butuh waktu 5-6 bulan lagi,” tandasnya.

Untuk diketahui, pembangunan Jalan Tol Balsam akan menjadi proyek jalan bebas hambatan pertama di Tanah Benua Etam -sebutan Kaltim. Proyek ini memiliki panjang 99,99 km dan terbagi ke dalam 5 Seksi. Proyek yang dimulai sejak 12 Januari 2011 lalu ini telah menelan APBD Kaltim Rp3,3 triliun. (Burhanuddin/*)

Leave your comment
Comment
Name
Email