Perkiraan Puncak Corona Mei-Juni, Ini Prediksi Jumlah Warga Kaltim Positif

Perkiraan Puncak Corona Mei-Juni, Ini Prediksi Jumlah Warga Kaltim Positif

IBUKOTAKITA.COM–Terus meningkatnya jumlah warga yang terkonfirmasi positif, membuat Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kaltim mulai khawatir. Apalagi, saat ini, masih ada puluhan pasien yang masih menunggu hasil uji swab dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

Seiring dengan itu, Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kaltim, juga mulai membuat simulasi atas pandemik virus corona. Dengan memprakirakan puncak wabah tersebut akan terjadi pada akhir Mei hingga awal Juni 2020 untuk wilayah Kaltim.

Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, memprediksikan pada puncak pandemik itu, akan terjadi lonjakan yang begitu luar biasa terhadap warga Kaltim yang menjadi pasien positif corona.

Pertimbangannya, dalam beberapa waktu terakhir, angka pasien positif corona di Kaltim terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dalam 3 hari terakhir saja, terjadi penambahan pasien positif corona sebanyak 19 kasus. Dan per Senin (20/4/2020), jumlah pasien Covid-19 sudah mencapai 63 kasus.

“Sementara ini, kami memang belum dapat memastikan angka pastinya. Dari hasil uji swab BBLK Surabaya sendiri memang terbilang cukup lambat. Makanya, update Covid-19 Kaltim sedikit lama,” katanya, Senin (20/4/20) tadi.

Namun jika bercermin dari hasil rapid test atau tes cepat yang dilakukan sebelumnya, diketahui ada sebanyak 79 orang dengan hasil reaktif corona. Artinya, jika dilakukan secara masif lagi, maka tidak menutup kemungkinan, jumlahnya akan meningkat lagi.

Apalagi, pada hasil rapid test beberapa waktu sebelumnya, belum semua kabupaten/kota melakukannya. Rapid test tersebut baru dilakukan untuk daerah-daerah yang tercatat memiliki warga melakukan melakukan perjalanan pada kegiatan Ijtima Ulama Zona Asia di Kabupaten Gowa.

“Kalau melihat pergerakan kasus corona saat ini, serta melihat hasil rapid test sebelumnya, pada puncak Covid-19 yang akan terjadi pada akhir Mei dan awal Juni 2020, bisa jadi akan ada tambahan sebanyak 500 pasien corona di Kaltim,” tuturnya.

Di antara pertimbangan yang diambil Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kaltim, yakni masih cukup longgarnya kebijakan pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah kabupaten/kota, sebagai upaya pencegahan atas pandemik tersebut.

“Makanya, kami kembalikan lagi pada kebijakan pemerintah kabupaten/kota serta kesadaran masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan, misalnya dengan tetap di rumah saja dan melaksanakan physical distancing, maupun senantiasa menjaga pola hidup sehat dan rajin cucu tangan sesudah melaksanakan aktivitas apapun,” imbuhnya. (Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email