Potensi Hujan Berkepanjangan Hantui Warga Samarinda, Ini Prakiraan BMKG

Potensi Hujan Berkepanjangan Hantui Warga Samarinda, Ini Prakiraan BMKG

IBUKOTAKITA.COM – Sudah tiga hari terakhir sejumlah wilayah di Kaltim didera hujan deras, tidak terkecuali di Kota Samarinda. Hal itu tak pelak membuat air dengan cepat naik di sejumlah titik di wilayah Kota Tepian –sebutan Samarinda. Akibatnya, tercatat sejak Minggu (14/1/2020) lalu, ratusan warga di sejumlah wilayah di Samarinda telah mengungsi setelah rumah mereka terendam banjir.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun metereologi kelas III Temindung Samarinda, Reza Arian Noor mengakui, potensi hujan deras masih akan terjadi terhitung Januari hingga Mei mendatang. Bahkan menurutnya, pada Januari ke Mei nanti, merupakan puncak musim penghujan.

“Hujan yang terjadi saat ini, khususnya di Kota Samarinda memang masih terus berpotensi terjadi, karena saat ini Kaltim memang sedang berada di puncak musim,” ungkapnya, Selasa (14/1/2020).
Pada Januari ini, BMKG memprediksi hujan lebat masih akan terus terjadi di Samarinda. Namun setelah memasuki Februari mendatang, intensitas hujan kemungkinan akan mengalami penurunan. Dengan catatan, pada Maret mendatang, curah hujan akan kembali meningkat.

“Polanya memang seperti itu. Pada Februari hingga April curah hujan kemungkinan akan lebih stabil. Tetapi saat memasuki Mei hingga Juni, kemungkinan curah hujan kembali tinggi. Dan mungkin akan menjadi puncaknya musim penghujan,” jelasnya.

Puncak musim hujan sendiri terbagi menjadi beberapa bagian detail. Yakni curah hujan penuh yang terjadi selama sebulan. Sedangkan di musim hujan biasa, intensitas hujannya sedang dan bisa juga lebat.

Adapun puncak musim penghujan, biasanya, jumlah curahnya selama sebulan sekitar 400 milimeter. Sementara di bulan lainnya dapat berupa hanya 100 milimeter hingga 300 milimeter. Tetapi intensitasnya dapat begitu lebat.

“Curah hujan yang terjadi pada Sabtu dan Minggu lalu, kami pantau terjadi dari 30 milimeter hingga 85 milimeter dalam sehari atau selama 24 jam. Dan itu termasuk dalam kategori curah sedang dan lebat,” terangnya.

Reza menyebutkan, BMKG memprediksi hujan sepekan ke depan untuk wilayah Samarinda masih akan terjadi hujan dengan curah ringan hingga sedang. Dia mengingatkan, jika memang dalam tiga hari ke depan, tidak ada hujan, maka bisa jadi setelahnya akan ada hujan lebat, bahkan dengan intensitas tinggi.

“Makanya, ini yang perlu diwaspadai. Potensi terjadinya hujan dengan intensitas tinggi bisa saja terjadi kalau memang dalam tiga atau empat hari ke depan tidak ada hujan di Samarinda,” tuturnya.

Bahkan tidak menutup kemungkinan, ketika hujan lebat dengan intensitas tinggi itu terjadi, bisa diiringi dengan kilat, petir, dan angin kencang. Jika itu terjadi, maka tidak menutup kemungkinan, bencana tanah longsor dan pohon tumbang akan terjadi.

“Masyarakat dan petugas penanggulangan bencana harus selalu waspada. Karena saat ini masih di musim hujan. Curah hujan masih akan terjadi sepanjang Januari ini,” tandasnya. (Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email