Produksi Padi di Kalimantan Timur Turun 3,41%

Produksi Padi di Kalimantan Timur Turun 3,41%

IBUKOTAKITA.COM-BPS mencatat produksi padi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada 2019 mencapai sekitar 253.820 ton Gabah Kering Giling (GKG). Produksi padi ini mengalami penurunan sebanyak 8.960 ton atau 3,41 persen jika dibandingkan produksi pada 2018.

“Penurunan produksi padi Kaltim 2019 disebabkan oleh turunnya produksi yang cukup besar di tiga daerah, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, dan Kabupaten Kutai Barat,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Anggoro Dwitjahyono di Samarinda, Rabu (4/3/2020).

Jika dihitung antarbulan, kata Anggoro, maka penurunan produksi padi terbesar pada 2019 dibandingkan pada 2018 terjadi pada bulan April, yaitu sekitar 14.410 ton GKG.

Sementara produksi tertinggi pada 2019 terjadi di bulan Maret yang sebesar 63.400 ton dan produksi terendah terjadi pada November yang sebesar 3.540 ton GKG.

Sedangkan pada tahun 2018, produksi padi tertinggi terjadi pada Agustus yang sebesar 54.180 ton, sementara produksi terendah terjadi pada Januari yang sebesar 3.560 ton GKG.

Kenaikan produksi padi tahun 2019 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Kutai Timur.

Ia melanjutkan tiga kabupaten/kota dengan produksi padi tertinggi pada 2018 dan 2019 adalah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.

Pada 2019 terdapat empat kabupaten/kota yang mengalami penurunan produksi jika dibandingkan dengan 2018, dengan penurunan tertinggi terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Namun demikian, Kutai Kartanegara masih tetap menjadi kabupaten dengan produksi padi tertinggi. Sedangkan Kabupaten Paser mengalami peningkatan dan mampu menjadi kabupaten dengan produksi padi tertinggi kedua sepanjang 2019.

Jika produksi padi (GKG) dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, katanya, maka produksi padi di tahun 2018 setara dengan 152.060 ton beras.

“Sementara produksi pada tahun 2019 sebanyak 146.880 ton beras atau mengalami penurunan sebesar 5.180 ton ketimbang tahun lalu,” ujar Anggoro. (Antara)

Leave your comment
Comment
Name
Email