Profil Kutai Kartanegara & Penajam Paser Utara, Calon Ibu Kota Kaya Tambang

Profil Kutai Kartanegara & Penajam Paser Utara, Calon Ibu Kota Kaya Tambang

ibukotakita — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai lokasi ibu kota baru Indonesia. Pengumuman tersebut disampaikan dalam jumpa pers yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).

Dikutip dari ensiklopedia daring, Wikipedia, Penajam Paser Utara adalah salah satu kabupaten di Kalimantan Timur. Lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara di sebelah utara, Selat Makassar di sebelah timur, Kabupaten Paser di sisi selatan, dan Kabupaten Kutai Barat di wilayah barat.

Penajam Paser Utara merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Paser pada 2002. Ibu kota kabupaten ini berada di Kecamatan Penajam. Dikutip dari situs resminya, kabupaten ini terdiri dari empat kecamatan, yakni Waru, Babulu, Sepaku, dan Penajam. Wilayah ini merupakan kabupaten ke-13 sekaligus termuda kedua di Kalimantan Timur.

Kabupaten Penajam Paser Utara punya semboyan Benuo Taka yang artinya daerah kita atau kampung halaman kita. Semboyan tersebut mengadopsi bahasa Suku Paser yang menunjukkan kabupaten tersebut terdiri dari berbagai suku, ras, agama, dan budaya yang menjadi satu kesatuan.

Sementara Kabupaten Kutai Kartanegara yang berbatasan langsung dengan Penajam Paser Utara di sebelah selatan terdiri dari 18 kecamatan.

Adapun ke-18 kecamatan tersebut adalah Samboja, Muara Jawa, Sanga-Sanga, Loa Janan, Loa Kulu, Muara Muntai, Muara Wis, Kota Bangun, Tenggarong, Sebulu, Tenggarong Seberang, Anggana, Muara Badak, Marang Kayu, Muara Kaman, Kenohan, Kembang Janggut, dan Tabang. Adapun ibu kota kabupaten berada di Kecamatan Tenggarong.

Dikutip dari situs resminya, luas wilayah Kutai Kartanegara sekitar 27.263,10 km persegi. Wilayah ini memiliki belasan sungai dengan Sungai Mahakam sebagai yang terpanjang, mencapai 920 kilometer. Perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara sampai saat ini sangat bergantung pada pertambangan yang diekspor ke pasar global.

Kegiatan pertambangan di Kabupaten Kutai Kartanegara mencakup sektor migas dan non-migas. Minyak bumi dan gas alam merupakan hasil tambang yang sangat besar pengaruhnya dalam perekenomian Kabupaten Kutai Kartanegara. Hasil tambangnya merupakan komoditi ekspor utama. Berdasarkan data pada 2015, total produksi batu bara di Kutai Kartanegara dari 73 tambang mencapai 55.844.597.90 ton.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur karena risiko bencana di sana minim, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan tanah longsor.

Presiden Jokowi menambahkan alasan ibu kota dipindah ke Kalimantan Timur karena beban Jakarta sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, bisnis, keuangan, perdagangan dan jasa, dan juga airport, bandar udara, pelabuhan laut, yang terbesar di indonesia. (Solopos/Chelin Indra Sushmita)

Leave your comment
Comment
Name
Email