Pulang Nyantri di Magetan, 3 Orang di Samarinda Ditetapkan PDP Covid-19

Pulang Nyantri di Magetan, 3 Orang di Samarinda Ditetapkan PDP Covid-19

IBUKOTAKITA.COM – Kepulangan sejumlah warga Kaltim yang belajar di sejumlah pondok pasantern di Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim), terus didata Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Musababnya, karena dari Klaster Magetan, didapatkan adanya sejumlah santri yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka kini tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Kaltim. Atas hal itu, Pemerintah Kaltim patut berwaspada sejak awal terhadap klaster tersebut.

Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, mengatakan hingga  sejauh ini, memang belum ada pasien positif corona dari Klaster Magetan untuk di Kaltim.

Kendati demikian, kegiatan tracking untuk mendata para santri yang telah pulang ke Kaltim setelah diliburkan sejumlah pondok pesantren di Magetan. Tujuannya untuk melakukan pemeriksaan dan pengawasan sejak dini terhadap ruang gerak para santri.

“Klaster Megatan ini, memang sedang terus kami data. Para santri yang telah kami data, juga sudah menjalani rapid test, beberapa di antara mereka memang ada menunjukkan reaktif dan telah ditetapkan sebagai ODP maupun PDP,” tuturnya, Rabu (29/4/2020).

Terbaru, Andi mengungkapkan, ada 3 lagi santri dari Klaster Magetan yang ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19. Para santri itu berasal dari Kota Samarinda.

“Ketiga santri itu, masing-masing adalah seorang laki-laki berusia 16 tahun, 20 tahun, dan 28 tahun. Mereka ini, pelaku perjalanan dari Klaster Magetan,” ungkapnya.
Dengan adanya tambahan 3 kasus itu, maka kini total ada 8 santri di Samarinda yang berstatus PDP Covid-19. Sementara untuk se-Kaltim, jumlahnya ada 12 orang dari santri yang terdata sebanyak 73 orang.

Tambahan santri dengan status PDP lainnya, sebagaimana diketahui, berasal dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kota Balikpapan. Dari kedua daerah, masing-masing terdapat tambahan 2 PDP.

“Untuk tambahan 3 kasus PDP baru di Samarinda, ditetapkan oleh Klinisi Dinkes Samarinda. Untuk 1 kasus, yakni laki-laki berusia 20 tahun, melakukan isolasi diri di rumah. Kemudian 2 kasus lainnya, saat ini telah dirawat di RS Karantina Bapelkes,” tandasnya. (Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email