Ratusan Ribu PNS Diboyong ke Ibu Kota Baru, Cermati Karakteristik dan Biaya Hidup di Kaltim!

Ratusan Ribu PNS Diboyong ke Ibu Kota Baru, Cermati Karakteristik dan Biaya Hidup di Kaltim!

ibukotakita — Pemerintah telah memastikan ibu kota baru Indonesia akan dibangun di Kalimantan Timur. Meski demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemilihan Provinsi Kalimatan Timur (Kaltim) sebagai calon ibu kota negara masih menunggu beberapa kajian lagi.

Menurut  Jokowi, seperti dilansir detikcom, Kamis (228/2019),  pemerintah akan mengumumkan segera setelah hasil beberapa kajian yang dimaksud selesai. Maklum saja, sejauh ini, Jokowi mengaku belum menerima beberapa hasil kajian terkait rencana pemindahan ibu kota itu.

Meski demikian, pemilihan Kalimantan Timur (Kaltim) sepertinya cukup beralasan karena wilayah itu memiliki banyak potensi.  Berikut ini fakta-fakta Kalimantan Timur yang dirangkum ibukotakita.com dari berbagai sumber:

  1. Wilayah Terluas Ketiga
    Kaltim merupakan sebuah provinsi di Pulau Kalimantan yang bagian ujung timurnya berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi. Wilayah di Kaltim dengan luas total 127.346,92 km itu beribukotakan Samarinda. Provinsi Kalimantan Timur sebelum dimekarkan menjadi Kalimantan Utara merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia setelah Papua, dengan luas 194.489 km2 yang berarti hampir setara dengan luas Pulau Jawa. Hal itu berarti luas Kaltim mencakup 6,8% dari total luas wilayah Indonesia. Dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah, Kalimantan Timur yang merupakan provinsi terluas ketiga setelah Papua dan Kalimantan Tengah, dibagi menjadi tujuh kabupaten, tiga kota, 107 kecamatan, dan 1.032 desa/kelurahan.
  1. Kepadatan Penduduk Rendah
    Berdasarkan data dari situs Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, jumlah penduduk Kaltim pada tahun 2013 adalah 3.300.517 jiwa. Angka ini terdiri atas 1,7 juta penduduk laki-laki dan 1,5 juta perempuan. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di Indonesia.
  2. Potensi Wisata
    Ada beberapa wisata yang diunggulkan di Kalimantan Timur, yakni Pulau Derawan dan Desa Budaya Pampang. Lokasi tersebut banyak mengenalkan suku hingga budaya asli dari Kalimantan Timur kepada wisatawan.
  3. Punya 12 Bandara
    Salah satu faktor dipilihnya Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru Indonesia adalah karena infrastrukturnya telah mendukung kebutuhan pusat pemerintahan. Saat ini, tercatat ada 12 pelabuhan udara, seperti Sepinggan Balikpapan, Temindung, Samarinda, dan Kalimarau Berau di provinsi ini.
  4. Kaya Sumber Daya Alam
    Kalimantan Timur terkenal dengan sumber daya alam yang melimpah. Hal itu terbukti dari banyaknya investasi di bidang tambang untuk minyak, gas, dan batu bara.
  5. Ratusan Sungai
    Daerah yang dikenal sebagai gudang kayu ini memunyai ratusan sungai yang tersebar pada hampir semua kabupaten/kota dengan sungai yang terpanjang Sungai Mahakam. Kondisi geografis itu memungkinkan sungai menjadi sarana angkutan utama di samping angkutan darat.

Indeks Pembangunan Manusia
Tak berlebihan tampaknya pemilihan Kaltim sebagai pilihan utama dalam pemindahan ibu kota. Bukan hanya dari sisi lokasi dan geografis, pembangunan di provinsi ini juga cukup bagus.  Dari catatan Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, data Indeks Pembangunan Manusia di Bumi Etam menduduki peringkat ketiga secara nasional setelah DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.

Pada 2018, IPM Kalimantan Timur telah mencapai 75,83 atau meningkat 0,71 poin dibandingkan IPM tahun sebelumnya yang sebesar 75,12. IPM dihitung dari tiga komponen, yakni kesehatan, pendidikan, dan komponen pengeluaran.

Pembangunan manusia Provinsi Kalimantan Timur tampak terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2018. IPM Provinsi Kalimantan Timur meningkat dari 71,31 pada 2010 menjadi 75,83 pada 2018.  Pada periode 2017-2018, IPM Provinsi Kalimantan Timur tumbuh 0,95%. Pertumbuhan pada periode tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kenaikan pada periode 2016-2017 yang tumbuh sebesar 0,71%.

Dengan pertumbuhan tertinggi untuk komponen Pengeluaran per Kapita Disesuaikan, sedangkan yang terendah adalah Umur Harapan Hidup (UHH). Adapun nilai atau pencapaian UHH, Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS, dan Pengeluaran per Kapita Disesuaikan, masing- masing sebesar 73,96 tahun, 13,67 tahun, 9,48 tahun, dan Rp11,92 juta.

Sementara itu, IPM tertinggi kabupaten dan kota lain setelah Samarinda adalah Bontang yang mencapai 79,86, disusul Kota Balikpapan sebesar 79,83, selanjutnya Kabupaten Berau sebesar 74,01, lalu Kabupaten Kutai Kertanegara sebesar 73,15, berikutnya Kabupaten Kutai Timur sebesar 72,56, Kabupaten Paser sebesar 71,61, Kabupaten Penajam Paser Utara 71,13, dan Kutai Barat sebesar 70,69. Semuanya masih menyandang predikat IPM yang tinggi.

Keluarga PNS
Pegawai negeri sipil (PNS) di pemerintah pusat juga bakal ikut pindah ke ibu kota baru negara di Kalimantan. Pemerintah mengatakan keluarga PNS akan diikutsertakan. Ketua Tim Kajian Pemindahan Ibu Kota Negara dari Bappenas Imron Bulkin, Kamis, mengatakan, PNS, termasuk anggota legislatif dan yudikatif beserta keluarganya yang akan pindah, lanjut dia sebanyak 884.840.

Jika keluarga tak dihitung jumlahnya, sekitar 200.000 PNS termasuk legislatif dan yudikatif. Ibu kota baru negara ini sendiri kata dia didesain untuk 1,5 juta penduduk. Artinya yang akan pindah belum melebihi batas tersebut.

Pemerintah bakal menjamin hunian bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang pindah dari ibu kota lama di DKI Jakarta ke ibu kota baru di Kalimantan. Pemerintah yang akan membangunkan rumahnya. Kemungkinan modelnya adalah rumah vertikal alias apartemen.

Mengenai biaya kepindahan para PNS dan keluarganya belum dibahas. Dia belum bisa mengatakan apakah biayanya ditanggung pemerintah atau menggunakan skema lain.

Namun kepada PNS yang akan boyongan ke Kaltim disampaikan bahwa tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk berpenghasilan rendah dan tinggi di provinsi itu masih tinggi. Hal itu dapat dilihat dari pengeluaran penduduk per kapita di wilayah setempat.

Biaya Hidup Mahal
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Habibullah, seperti dilansir bps.go.id, semakin tinggi pengeluaran penduduk, maka biaya di daerah tersebut kian mahal. Dia mengatakan, dari pencatatan data pengeluaran penduduk yang dilakukan BPS dua kali dalam setahun, Balikpapan kerap dipandang banyak pihak sebagai kota mahal, lantaran penginapan, sewa rumah, hingga biaya hidup terbilang mahal.

Hal tersebut digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan (PKD) yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. Berdasar data BPS Kaltim, rata-rata PKD Bontang mencapai Rp15,98 juta/tahun. Jumlah tersebut mengalahkan kota-kota maju lain, seperti Samarinda yang mencapai Rp13,85 juta, serta Balikpapan yang mencapai Rp13,7 juta.

Sementara itu, PKD terendah tercatat pada Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), yakni Rp7,162 juta per tahun. Bontang adalah daerah yang termahal jika ditilik dari tingkat harga barang. Hal itu terlihat dari rata-rata pengeluaran tiap orang di Bontang yang mencapai Rp1,6 juta. Kondisi itu dipicu harga barang-barang, terutama bahan pangan yang tinggi.

Leave your comment
Comment
Name
Email