RSUD Penajam Dapat Alokasi Rp15,2 Miliar untuk Covid-19

RSUD Penajam Dapat Alokasi Rp15,2 Miliar untuk Covid-19

IBUKOTAKITA.COM-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur tahun 2020 mendapat alokasi anggaran dari Pemkab setempat senilai Rp15,2 miliar untuk penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19.

“Anggaran sebesar itu tidak diberikan sekaligus, tapi dicairkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan mendesak dan melalui pengajuan terlebih dulu mengenai rincian penggunaannya,” ujar Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung (RAPB) Jense Grace Makisurat di Penajam, Jumat (15/5/2020).

Hingga saat ini, Pemkab PPU telah menggelontarkan hampir 50 persen dari total anggaran yang disiapkan untuk pencegahan dan penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yakni sekitar Rp7,5 miliar.

Anggaran yang senilai Rp7,5 miliar itu, kata Grace, antara lain telah dimanfaatkan untuk pengadaan alat pelindung diri (APD), kemuidan untuk pembelian sejumlah alat pemeriksaan kesehatan terkait penanganan pasien positif virus corona.

Ia mengatakan dalam protokol kesehatan, RSUD RAPB juga menetapkan alur dan mekanisme penatalaksanaan penanganan pasien terinfeksi Covid-19, tujuannya adalah agar pasien dapat ditangani secara cepat dan lebih maksimal.

Terkait dengan rencana penambahan ruang isolasi yang pernah diwacanakan beberapa waktu lalu, ia mengatakan saat ini pihaknya masih menunda melakukan penambahan ruang isolasi untuk penanganan pasien positif Covid-19.

Alasan penundaan adalah karena di rumah sakit plat merah ini sudah disiapkan dua bangsal dengan 44 tempat tidur. Tempat ini untuk ruangan khusus penanganan pasien positif virus corona. Alasan lainnya adalah karena jumlah pasien positif Covid-19 sedikit.

“Jumlah pasien positif virus corona yang menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD RAPB saat ini ada 10 orang. Penundaan penambahan ruang isolasi juga untuk mengakomodasi pasien non-Covid-19, termasuk untuk menghemat biaya operasional RSUD,” tutur Grace.

Jika pasien non-Covid-19 dialihkan ke aula karena adanya penambahan ruang isolasi, maka akan mengubah fungsi dan banyak tahapan yang harus dilalui untuk pemindahan itu, sehingga untuk saat ini belum memungkinkan dilakukan.

“Kami melihat angka pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 masih stagnan, sehingga kami putuskan dalam waktu dekat tidak dilakukan penambahan ruang isolasi,” tutur Grace. (Antara)

Leave your comment
Comment
Name
Email