Sambut IKN, Kalimantan Timur Harus Menyiapkan SDM

Sambut IKN, Kalimantan Timur Harus Menyiapkan SDM

IBUKOTAKITA.COM– Anggota DPRD Kaltim Rusman Yaqub mengatakan, pemindahan ibu kota negara bukan hanya pemindahan pusat pemerintahan, infrastruktur tetapi juga pemindahan orang atau penduduk.

Untuk itu dia mengimbau agar dari sekarang Kaltim benar-benar mempersiapkan diri terutama untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

Hal itu agar saat pemindahan ibu kota negara ke Kaltim, penduduk Kaltim sudah mampu bersaing dengan para pendatang.

“Namun memang harus dilakukan persiapan dari sekarang. Artinya tidak sebatas retorika, statemen politik, maupun narasi pidato. Namun kita semua harus dapat berpikir untuk melahirkan program konkrit, ucapnya.

Untuk itu Rusman mengatakan agar sarana dan prasarana pendidikan harus diperbaiki serta melibatkan pihak swasta, sehingga SDM Kaltim mampu bersaing dengan para pendatang yang tentunya memiliki kemampuan dan keahlian.

Serta yang paling penting menurutnya, kedepan Kaltim dalam menyusun program pembangunan harus berdasarkan data kependudukan, agar program pembangunan yang dijalankan dapat tepat sasaran.

Pencari Kerja

Diberitakan sebelumnya, jumlah pencari kerja di Balikpapan diprediksikan bisa turun hingga separuhnya pada tahun depan dengan mengoptimalkan penyerapan dari proyek strategis nasional yang terdapat di Balikpapan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja kota Balikpapan Tirta Dewi mengatakan dengan ditetapkannya Kaltim sebagai ibu kota baru diharapkan juga bisa menekan angka pengangguran. Momentum tersebut harus dimanfaatkan pihak terkait untuk bekerja sama dalam mendorong penyerapan tenaga kerja lokal dari sejumlah proyek. Misalnya saja dari kilang minyak Refinary Development Master Plan (RDMP) yang sudah dimulai.

“Kemudian tahun depan proyek di PPU sudah mulai, RDMP juga [sudah mulai]. Jadi harus bekerjasama sehingga proyek strategi nasional bisa menyerap jumlah tenaga kerja,” ungkapnya Kamis (14/11/2019).

Selain itu, target penurunan drastis tersebut bisa dicapai apabila melihat indikator baru penghitungan angka pengangguran. Indikator tersebut menentukan bahwa satu jam bagi warga yang menghasilkan uang sudah dapat disebut bekerja.

Saat ini, upaya yang tengah digencarkan oleh dinasker adalah mendorong masyarakat yang sedang mencari kerja dapat menyalurkan kompetensinya di bursa-bursa kerja.

Pemkot pun mencatat setiap tahunnya angka pencari kerja atau yang masuk dalam kategori pengangguran sebanyak 6.300 orang per- tahunnya. Tirta mengungkapkan berdasarkan pertumbuhan tersebut memang tidak seluruhnya pencari kerja untuk pertama kalinya.

Sebagian di antara mereka sudah bekerja tetapi ingin mencari pekerjaan baru yang lebih baik. Untuk memperoleh keakuratan data, pihaknya telah menyusun rencana untuk memisahkan kategori pekerja yang benar-benar baru pertama kali mencari kerja, dan mereka yang ingin meningkatkan pengalaman.

Leave your comment
Comment
Name
Email